Mohon tunggu...
Rusman Muhammad
Rusman Muhammad Mohon Tunggu... -

Berusaha untuk bisa menulis, berbagi dan peduli..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Monyet Belanda di Tengah Kota

30 Mei 2010   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:52 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_153349" align="alignleft" width="233" caption="Monyet Belanda berhidung merah, besar dan mancung.."][/caption] Anda masih ingat maskot Dufan?, ya..monyet dengan hidung panjang. Monyet tersebut adalah bekantan atau monyet hidung panjang. Habitat aslinya di hutan pedalaman Kalimantan. Seperti di Hutan Lindung Lessan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur . Kalau di Tarakan Kalimantan Timur, masyarakat setempat menamakan Monyet Belanda alasannya mungkin karena monyet ini mempunyai hidung merah, besar dan mancung. Nama asli monyet in  adalah Bekantan atau dalam istilah asingnya disebut dengan nama Nasalis lavartu. Bekantan merupakan monyet pemalu, dia akan pergi bila bertemu dengan manusia. Foto pada tulisan ini di dapatkan di dekat pantai kota Tarakan yang benama Kawasan Wisata Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) yang didalamnya terdapat jembatan kayu sepanjang 2.400 meter meliuk-liuk di tengah rimbunan hutan mangrove (bakau). Hutan bakau ini ditata rapi seluas 21 hektare di tengah kota Tarakan. Di dalam hutan yang segar dan sejuk itu, juga terdapat sejumlah kandang yang berisi burung dan binatang yang hidup di Kalimantan. Jumlah koleksi bekantan di KKMB sekitar 45 ekor bekantan. Masing-masing bekantan memiliki nama yang unik. Ada yang bernama Jeni, Jefri, bahkan Johan. Mohon maaf kalau kebetulan ada yang namanya sama. Banggalah kita dengan negara kita, Indonesia, yang kaya dengan berbagai jenis margasatwa. Salah satunya adalah bekantan, sang monyet berhidung panjang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun