[caption id="attachment_153349" align="alignleft" width="233" caption="Monyet Belanda berhidung merah, besar dan mancung.."][/caption] Anda masih ingat maskot Dufan?, ya..monyet dengan hidung panjang. Monyet tersebut adalah bekantan atau monyet hidung panjang. Habitat aslinya di hutan pedalaman Kalimantan. Seperti di Hutan Lindung Lessan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur . Kalau di Tarakan Kalimantan Timur, masyarakat setempat menamakan Monyet Belanda alasannya mungkin karena monyet ini mempunyai hidung merah, besar dan mancung. Nama asli monyet in  adalah Bekantan atau dalam istilah asingnya disebut dengan nama Nasalis lavartu. Bekantan merupakan monyet pemalu, dia akan pergi bila bertemu dengan manusia. Foto pada tulisan ini di dapatkan di dekat pantai kota Tarakan yang benama Kawasan Wisata Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) yang didalamnya terdapat jembatan kayu sepanjang 2.400 meter meliuk-liuk di tengah rimbunan hutan mangrove (bakau). Hutan bakau ini ditata rapi seluas 21 hektare di tengah kota Tarakan. Di dalam hutan yang segar dan sejuk itu, juga terdapat sejumlah kandang yang berisi burung dan binatang yang hidup di Kalimantan. Jumlah koleksi bekantan di KKMB sekitar 45 ekor bekantan. Masing-masing bekantan memiliki nama yang unik. Ada yang bernama Jeni, Jefri, bahkan Johan. Mohon maaf kalau kebetulan ada yang namanya sama. Banggalah kita dengan negara kita, Indonesia, yang kaya dengan berbagai jenis margasatwa. Salah satunya adalah bekantan, sang monyet berhidung panjang.