Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Writer

Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Film

Potret Distopia 2027: Kritik Sosial dalam Film Pengepungan di Bukit Duri

22 April 2025   09:49 Diperbarui: 22 April 2025   16:04 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film "Pengepungan di Bukit Duri" (Sumber: Instagram/ @jokoanwar)

Kritik sosial disampaikan secara halus melalui dialog dan situasi tanpa terkesan menggurui, sehingga mengajak penonton untuk merenung dan berdiskusi setelah menonton.

Pendekatan sejarah dalam film ini juga menyiratkan bahwa luka di masa lalu jika tidak diselesaikan dengan baik maka berpotensi mendatangkan masalah-masalah sosial baru di kehidupan selanjutnya.

Film yang sangat totalitas dari berbagai aspek mulai dari tema yang nyentrik, penyutradaraan, visual yang menarik, hingga akting dari tokoh-tokoh yang ada dalam film tersebut tidak tanggung-tanggung. Semua beriringan tanpa ada celah yang kosong.

Adegan perkelahian dalam film ini digarap dengan sangat brutal dan eksplisit, menampilkan pertarungan yang intens bahkan sejak dari menit pertama. Joko Anwar berhasil membangun ketegangan sejak adegan pembuka hingga klimaks di babak akhir, yang merupakan salah satu kekuatan dalam film ini.

Walaupun ada beberapa bagian yang terasa agak kendor dan panjang dalam membangun klimaks, ending film ini sanat memuaskan dan berhasil menjawab misteri yang dibangun sepanjang ceritanya.

Visualisasi Jakarta versi distopia yang menggambarkan kekacauan dlam masyarakat sangat kuat dengan sinematografi yang patut diacungi jempol, tata cahaya, dan warna dominan kuning yang menambah kesan cemas dan suram.

Atmosfer yang dibangun terasa nyata dan relevan, mengingatkan pada kota-kota besar yang penuh konflik sosial. Kondisi tersebut memperkuat pesan film dan membuat penonton seolah-olah hidup dalam situasi yang digambarkan

Namun, untuk menonton film ini kamu harus menyiapkan metal yang kuat. Karena adegan-adegan yang ditampilkan akan sangat membuat kita lelah, seperti diajak berlari maraton tanpa berhenti.

Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk menyaksikan film ini. Jangan lewatkan, segera datang ke bioskop favoritmu ya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun