Mohon tunggu...
Ruslan Abdul Munir
Ruslan Abdul Munir Mohon Tunggu... Writer

Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tetap Aktif di Bulan Puasa: Cerita Move Challenge Ramadan

11 Maret 2025   20:19 Diperbarui: 11 Maret 2025   20:21 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedang berolahraga (Sumber: Pexels.com/Pixabay)

Bulan Ramadan sering kali jadi momen di mana rutinitas berubah, termasuk kebiasaan olahraga. Jujur saja, aku adalah tipe orang yang biasanya memilih untuk tidak terlalu banyak bergerak selama puasa. 

Rasanya tubuh lebih mudah lelah, dan godaan untuk rebahan lebih besar daripada keinginan untuk berolahraga. Tapi Ramadan kali ini, aku mencoba sesuatu yang berbeda yaitu Move Challenge.  

Move Challenge ini bukan tantangan olahraga berat atau harus lari sekian kilometer per hari. Prinsipnya sederhana yaitu "bergerak". Tak peduli jenis olahraga apa, yang penting ada aktivitas fisik setiap harinya. 

Ini bukan tentang membentuk tubuh ideal atau mengejar target tertentu, tapi lebih ke membangun kebiasaan sehat di bulan yang penuh keberkahan ini.  

Awalnya, aku cukup skeptis. Biasanya, setelah sahur dan subuh, aku memilih tidur lagi atau hanya duduk-duduk santai. Tapi kali ini, aku mencoba jalan kaki sebentar setelah salat subuh. 

Tidak perlu jauh, hanya keliling disekitar kosan selama 10-15 menit. Hasilnya? Aku merasa lebih segar, dan kantuk yang biasanya menyerang setelah sahur perlahan berkurang.  

Di siang hari, aku tetap berusaha aktif. Alih-alih duduk terlalu lama di depan laptop, aku mencoba sesekali berdiri, melakukan stretching ringan, atau sekadar berjalan-jalan kecil di dalam ruangan. 

Aktivitas sederhana seperti ini mungkin terdengar sepele, tapi ternyata cukup membantu tubuh tetap bugar dan tidak terasa terlalu kaku selama berpuasa.  

Bagaimana dengan olahraga yang lebih serius? Aku memilih waktu sore menjelang berbuka untuk melakukan gerakan yang sedikit lebih intens. Tidak perlu lari maraton atau angkat beban berat, cukup latihan ringan seperti squats dan push-up.  

Hal yang menarik, aku menyadari bahwa berolahraga selama Ramadan adalah tidak harus selalu berat dan menguras energi. Justru, tantangan ini membuatku sadar bahwa yang terpenting adalah konsistensi dalam bergerak. 

Selama ini, aku menganggap olahraga itu harus selalu dalam bentuk yang serius dan menguras tenaga, padahal menjaga tubuh tetap aktif bisa dilakukan dengan cara yang lebih fleksibel.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun