Mohon tunggu...
Ruslan Jayadi
Ruslan Jayadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penerima BEASISWA CENDIKIA BAZNAS RI
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MAHASISWA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB KAMPUS PERADABAN BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekonomi Islam

29 November 2021   16:29 Diperbarui: 29 November 2021   16:51 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mataram -- Negara RI merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar didunia. Bahkan penduduknya pun mayoritas berada diusia produktif termasuk generasi milenial didalamnya. oleh karena itu jika potensi ini didorong dan masuk kedalam ekonomi islam maka Indonesia bisa menjadi Negara basis industri halal. 

Pemerintah pun ikut mendorong generasi milenial menjadi pelaku ekonomi islam , misalnya menjadi pengusaha atau entrepreneur yang membidik sektor-sektor industri halal mulai dari fashion muslim, makanan, hingga jasa.

Di era milenial, sistem ekonomi islam dipercayakan dapat mampu mengatasi masalah-masalah ekonomi ditanah air. Ada strategi yang dapat mendukung peran, prospek, dan perubahan sistem ekonomi konvensional menuju sistem ekonomi islam. Strateginya adalah dengan melakukan perubahan-perubahan dalam sistem ekonomi disesuaikan dengan sistem islam.

Pentingnya mengoptimalkan gaya hidup halal untuk mendorong perekonomian syariah. Mengingat dengan pariwisata yang ada di Lombok Nusa Tenggara Barat salah satu wista halal di Indonesia dan indonesia juga menjadi parawisata Halal di Dunia terlebih lagi, lombok akan menjadi salah satu tuan rumah moto GP dan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim, tentu menjadi peluang yang sangat besar untuk mengembangkan industri halal. Di sisi lain, negara-negara lain juga sudah melihat betapa besarnya potensi dari industri halal ini.

Penting untuk optimalkan pertumbuhan gaya hidup halal. Teknologi juga harus diterapkan untuk percepat pengoperasian proses industri ini jadi lebih efisien .

Selain di sektor makanan dan fashion, industri halal juga bisa bergerak di bidang pariwisata . Selama ini, sektor pariwisata berbasis syariah masih sangat minim di Indonesia. Padahal, mayoritas penduduk Indonesia merupakan Muslim. Karena itu, pemerintah bersama dengan pemerintah daerah terus mendorong pengembangan wisata halal.

Pertumbuhan industri halal ini harus fokus ke pariwisata, ini tentu bisa melayani berbagai macam konsumen atau wisata halal busana dan makanan ini mampu ciptakan lapangan kerja terutama di Lombok Nusa Tenggara Barat, karena lombok menjadi Kawasan Ekonomi Khusus, (KEK) mandalika ini bertujuan untuk meningkatkan   kesejahteraan masyarakat lombok NTB.

Populasi Indonesia yang mayoritas beragama Islam menjadi salah satu kekuatan untuk mendorong industri halal ke kancah global.

Permintaan untuk industri halal tidak hanya datang dari negara dengan penduduk Muslim tetapi juga bisa dari negara-negara lainnya.

Kita sebagai melenial lombok ntb juga bisa membentuk model bisnis secara ekonomi dan keuangan. Ini sudah menjadi alternatif dari sistem atau sumber modal bisnis ekonomi dan keuangan lainnya. Banyak manfaat nggak hanya umat Muslim saja tapi umat lain dan semua manusia di bumi,

Di Indonesia, fenomena untuk menggunakan produk halal terjadi di berbagai segmen mulai dari makanan minuman, fashion, hingga produk kecantikan. Kesempatan ini, yang harus kita bisa dimanfaatkan demi menggaungkan ekonomi islam dan keuangan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun