Mohon tunggu...
Rurin Claradiesty
Rurin Claradiesty Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis bukan karena deadline

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Melihat Pandangan Lain Marvel tentang Benua Afrika

13 Maret 2018   09:22 Diperbarui: 13 Maret 2018   09:38 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya Marvel untuk ngenalin tokoh-tokoh yang bakalan muncul di The Avenger: Infinity War beneran bisa dibilang niat banget. Contohnya ya si Black Panther ini. Beda dengan film Marvel Cinematic Universe (MCU) lainnya, Black Panther ini beneran tokoh fresh yang cuma muncul sekilas di Civil War. So, sejak premier di Kenya, 14 Februari kemaren, film ini bisa ngalihin euforia romantis Dilan 1990 yang gak abis -- abis.

Menurut gue, film ini digarap sangat apik sama si Ryan Coogler. Doi bisa ngegambarin kehidupan Afrika yang selama ini 'terkucilkan' di Hollywood dengan indah. Jujur, sebagai orang yang pengen banget menjelajah Afrika, gue sampai terharu liat kostum, musik, make-up dan cast nya yang 90% so-africa. Cuma sedikit aja dialog yang pakai logat Amerika, jadi mood Afrika nya berasa sekali.

karakter Black Panther salah satu super hero Marvel. Credit : marvel.com

Sinopsis:

Setelah kematian sang ayah, T'challa (Chadwick Boseman) kembali ke kampung halamannya di Wakanda untuk dilantik jadi raja. Wakanda sendiri digambarkan sebagai negara dunia ketiga yang dianggap miskin, padahal mereka punya sumber tenaga terkuat di bumi, namanya vibranium. Demi kedamaian dunia, keistimewaan Wakanda ini tersembunyi dengan apik di belantara hutan Afrika sana. 

Setiap raja Wakanda berarti juga berhak dapet kekuatan si Black Panther, ini bedanya dengan film MCU lainnya dengan tokoh, Iron Man pasti Tony Stark, Captain America si Steve Rogers dll. Gara-gara ada yang nyuri si vibranium (Civil War), Wakanda terancam terekspos ke publik. Nah, disini tugas si raja T'challa, yang sering labil, buat ngamanin negara nya. Dengan bantuan Dora Milaje, semacam pasukan tempur Wakanda, agen CIA yang gak sengaja jadi temen T'challa, dan cewek idaman Nakia (Lupita Nyong'o), si raja baru ngebuktiin kalo dia layak memimpin Wakanda.

Review:

Untuk film superhero, alur Black Panther termasuk lambat, dengan banyak dialog daripada adegan perangnya. Jokes- jokes khas Marvel juga gak terlalu kena, mungkin karena logat jadi telat nangkep. Adegan berantem nya juga bentar, dan terkesan buru-buru selesai, beda sama adegan dialog yang dapet banget emosinya. 

Kalo ditanya siapa karakter favorit gue, kagak ada. Karakternya kurang strong, bahkan si T'challa nya untuk jadi raja kayak kurang wibawa. Kalian juga jangan harap adegan hancur-hancuran khas MCU, karena Wakanda memang di desain bukan buat perang, lagian kadang aneh juga masak superhero ngancurin kota hehehe.

Gue tetep angkat topi untuk visualisasiWakanda yang keren banget, selain itu efek kultural yang ditimbulkan berhasil menghapus stigma warna kulit dan ras. So, meski dari plot cerita masih xoxo, kalian wajib banget nonton film ini, apalagi kalo kalian kayak gue, yang pernah patah hati gagal trip ke Afrika, curcol hehehe.

PS: after credit movie nya jangan ketinggalan yah..gue sampe jadi penguasa bioskop karena yang lain pulang duluan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun