Menjalin komunikasi yang baik, terbuka dan jujur pada setiap situasi akan mengurangi beban dan tanggung jawab sebagai kepala rumah tangga sekaligus Ibu rumah tangga, karena mereka sudah memahami dan mengerti kondisi keluarga sejak awal.
Optimis menatap masa depan
Menjadi single parent bukanlah pilihan sejak awal. Setiap orang pasti akan menginginkan cita-cita yang mulia hidup berumah tangga sampai kakek-kakek, nenek-nenek. Namun, dengan berjalannya waktu terkadang Tuhan berkehendak lain, salah satu diantara kita akan menghadap pada sang Khalik.
Apa daya, jika Allah menghendaki tak ada yang bisa mengundurkan dan memajukan kematian. Semua sudah di atur, kita hanya bisa menjalankan takdir dengan lapang.
Demikian juga bagi mereka yang menjadi single parent karena perpisahan dengan suami atau istri, itupun bukan pilihan sejak awal. Berpisah dengan orang yang pernah mengisi hidup kita tentu sangat berat. Mungkin dengan berpisah menjadi jalan terbaik dalam kehidupan selanjutnya.
Untuk itu apapun alasannya saat sudah menjalani takdir single parent, kita harus optimis menatap masa depan. Masih ada kebahagiaan menanti, masih ada harapan yang cemerlang. Masa depan menjadi milik semua orang, demikian juga kebahagiaan berhak singgah kepada siapa saja yang mau mendapatkannya.
Selalu optimis dan jangan pernah putus asa karena masa depan yang cemerlang hanyalah milik orang-orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI