Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berikut 5 issu Penting yang Menjadi Perhatian dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025

25 Juli 2025   11:03 Diperbarui: 25 Juli 2025   11:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto anak-anak yang sedang bermain balon. Gambar  dari IStock

Bagi daerah terpencil terkadang masih ada orang tua yang enggan menyekolahkan anak dalam kondisi tertentu dikarenakan malu atau karena kurangnya informasi bahwa sekolah regular juga menerima anak-anak disabiloitas.

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional kali ini, pemerintah melalui kemendikdasmen mengajak kepada semua unsur masyarakat untuk mendukung dan mendorong bagi anggota keluarga  yang belum memasukkan putra putrinya karena keterbatasan informasi.

Alhamdulillah tahun ini lembaga saya juga menerima anak disabilitas untuk bersama-sama mengikuti pembelajaran dengan siswa lain, walaupun sebelumnya orang tuanya sempat menolak dengan alasan  tidak mau merepotkan guru, namun dengan komunikasi yang baik akhirnya orang tuanya menyetujui dan menyerahkan sepenuhkan pendidikan bagi anaknya.

Ketiga, anak cerdas digital

Zaman modern yang serba canggih ini mengajak anak-anak untuk cerdas dalam menggunakan informasi dan tehnologi. IT akan mengajak anak-anak bisa bersaing dalam menghadapi kemajuan zaman.

Segala sesuatu sudah berbasis digital, permainan anak tempo dulu sudah mulai ditinggalkan namun demikian anak-anak tetap memerlukan pendampingan orang tua. Misalnya saat anak bermain game dan ponsel yang ada di tangannya.

Benda gepeng yang satu ini bisa menguntungkan sekaligus merugikan bagi perkembangan anak. Semua ada sisi positif juga negatifnya. Bahkan tahun ini sudah apa pembelajaran coding yang masuk dalam materi pembelajaran di SD. Ini menunjukkan bahwa anak harus cerdas digital untuk menciptakan generasi emas Indonesia.

Namun demikian terlepas dari kecerdasan buatan manusia yang mengalami kemajuan pesat, sebagai guru dan orang tua jangan sampai terlena dengan hiruk pikuk gemerlapnya media sosial yang mudah kita akses.

Menanamkan pendidikan karakter menjadi penyeimbang dari melesatnya IT yang ada sekarang, untuk itu pembentukan ahlak dan budi pekerti harus tetap terjaga supaya anak-anak tidak kebablasan dalam mengakses segala bentuk teknologi dan informasi.

Keempat, stop perkawinan anak

issu yang tak akalah pentingnya yang diangkat dalam rangka Hari Anak Nasioanl tahun ini adalah stop perkawinan anak. 

Dewasa ini masih ada anak-anak di bawah umur yang melakukan perkawinan, diantara penyebabnya adalah adanya anak yang hamil diluar nikah yang dialami anak-anak remaja di bawah umur. 

Seperti yang saya tuliskan di atas  bahwa tehnologi ada sisi negatifnya, salah satunya adalah kemudahan mengakses tontonan porno bagi anak-anak sehingga menimbulkan hasrat untuk melakukan apa yang dia tonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun