Mohon tunggu...
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri)
Khuriyatul Ainiyah (Bude Ruri) Mohon Tunggu... Guru - Guru SD, Penulis buku

Hidup bermanfaat lebih beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Metode Pembelajaran Pembiasaan, Solusi bagi Siswa yang Malas Membaca

7 Oktober 2021   09:18 Diperbarui: 7 Oktober 2021   11:22 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warsiah, Kepala SDN 013 Desa Bulu Perindu, Kecamatan Tanjung Selor, Kalimantan Utara memberikan bimbingan membaca kepada siswa dengan metode kartu baca (Dok. Inovasi Kaltara via Kompas.com)

Pada artikel sebelumnya, saya pernah menuliskan tentang beberapa siswa belum bisa membaca. Salah satu sebab, kurangnya pendampingan belajar di masa pandemi.

Sudah dua tahun pandemi covid ini menyelimuti negeri yang dikenal dengan sumber daya alam yang melimpah, gemah ripah loh jinawi. 

Adanya pandemi covid menjadikan bangsa ini terpuruk dalam segala bidang, mulai dari sistem ekonomi, perdagangan dan industri, serta yang tak kalah pentingnya lumpuhnya sistem pendidikan.

Dengan berjalannya waktu, kami para guru dikenalkan dengan sistem pembelajaran dalam jaringan atau dikenal dengan istilah daring. 

Walaupun banyak kendala namun tidak ada pilihan lain, kami harus melaksanakan metode ini karena pandemi masih menghantui masyarakat Indonesia.

Pembelajaran dengan sistem daring menjadi salah satu sebab bagi siswa yang belum lancar membaca. 

Belajar di rumah tanpa ada pendampingan orang tua, karena sebagai buruh tani mereka sibuk bekerja di sawah, menambah deretan panjang penyebab rendahnya minat belajar siswa.

Rendahnya minat membaca

Suatu hari ketika memasuki ruang kelas V, dengan bersemangat saya mengajar muatan pelajaran Bahasa Indonesia. 

Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran bahwa siswa mampu memahami teks yang dibaca, saya menyampaikan kepada siswa untuk membaca teks terlebih dahulu

"Anak-anak, hari ini kita akan belajar memahami teks pada tema gotong royong, untuk itu diharapkan kalian membaca bacaan ini terlebih dahulu".

Namun anak-anak tidak ada respon, bahkan terkesan malas untuk membaca teks yang telah saya sebutkan.

Saya melihat, rendahnya minat baca pada siswa, ditambah lagi sebagian siswa kurang lancar dalam membaca.

Kurangnya sarana prasarana

Rendahnya minat baca pada siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak, apalagi jika sarana prasarana kurang memadahi, salah satunya tidak adanya perpustakaan di sekolah.

Salah satu contoh di sekolah tempat saya mengajar, ada sebuah lembaga kecil yang berada di ujung kecamatan ini hanya mempunyai 60 siswa dengan dua guru PNS, selebihnya adalah guru tidak tetap.

Karena kurangnya guru, maka ada kelas yang sejak pandemi tidak mempunyai wali kelas, itulah sebabnya mereka tidak lancar membaca.

Gambar siswa sedang membaca | Sumber: intens.news
Gambar siswa sedang membaca | Sumber: intens.news

Dari ilustrasi di atas, saya akan menerapkan metode pembelajaran dengan pembiasaan.

Pengertian metode pembelajaran pembiasaan 

Menurut Sapendi, metode pembiasaan merupakan suatu kegiatan untuk melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara bersungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau penyempurnaan suatu ketrampilan agar menjadi terbiasa (Sumber).

Melihat kondisi peserta didik, yang kurang lancar dalam membaca tidak ada cara lain kecuali menumbuhkan kebiasaan. Dengan melakukan membaca yang berulang-ulang, mereka akan bertambah pengetahuan dan kecerdasannya.

Untuk mengatasi dan menumbuhkan minat membaca ada beberapa langkah yang saya terapkan:

Murid membaca buku bersama | Sumber: Dokumentasi pribadi 
Murid membaca buku bersama | Sumber: Dokumentasi pribadi 

Pertama, memberikan pengertian akan pentingnya membaca.

Membaca adalah salah satu cara memperoleh pengetahuan, dengan membaca seseorang akan bertambah pintar, dan dapat melatih ketrampilan untuk berpikir.

Rasulullah sendiri ketika menerima wahyu pertama kali dalam surat al-alaq ayat pertama berbunyi Iqra' yang artinya bacalah. Disuruhnya membaca, membaca atas nama Tuhanmu, Tuhan yang menciptakanmu.

Dengan membaca diharapkan anak-anak akan mudah memahami materi pelajaran, karenanya guru harus menanamkan disiplin membaca setiap hari.

Kedua, menyiapkan sudut baca di dalam kelas.

Lembaga tempat saya mengajar belum ada perpustakaan, walaupun sudah mengajukan kepada pihak terkait, namun sampai saat ini belum terealisasi. 

Untuk menyiasati hal itu, saya menyiapkan meja lengkap dengan kursi dan buku-buku yang tertata rapi di pojok kelas.

Sebelum pelajaran dimulai saya membiasakan anak-anak untuk membaca terlebih dahulu kurang lebih 30 menit. 

Dari buku yang dibaca, saya akan memberikan pertanyaan, misalnya siapa tokoh yang ada dalam cerita, apa isi dari buku yang telah dibaca.

Ketiga, menyediakan buku-buku bergambar.

Walaupun sangat terbatas, saya membawa buku-buku bacaan dari rumah, buku-buku yang berisi tentang kisah, legenda dan juga hikayat-hikayat para nabi menjadi salah satu bahan bacaan.

Untuk menumbuhkan ketertarikan membaca, saya menyiapkan buku-buku bacaan yang bergambar, dengan begitu ketika pertama kali anak melihat gambarnya mereka akan tertarik untuk membacanya.

Tanpa disadari mereka bersemangat membaca, dengan begitu akan bertambah wawasan dan pengetahuan yang baru.

Keempat, menumbuhkan kebiasaan yang baik.

Kewajiban siswa adalah belajar, dengan tujuan adanya perubahan terhadap siswa, dari kurang paham menjadi lebih pandai. Membaca adalah sarana untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan.

Menanamkan kebiasaan baik, sangat dianjurkan oleh agama, karenanya akan tumbuh sikap terpuji. menumbuhkan minat baca pada siswa harus dilestarikan agar membaca menjadi sebuah kebiasaan di lingkungan sekolah.

Terbentuknya pribadi dan mental yang baik sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaan. Anak akan sering mengucapkan kasar karena terbiasa mengucapkan kata kasar, demikian sebaliknya, jika anak terbiasa bertutur kata yang sopan maka akan terbentuk perilaku yang baik dan jujur.

Bapak dan ibu, mari membudayakan membaca pada putra putri kita, karena dengan membaca akan melihat dunia. 

Salam sehat selalu, semoga bermanfaat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun