"Anak-anak, hari ini kita akan belajar memahami teks pada tema gotong royong, untuk itu diharapkan kalian membaca bacaan ini terlebih dahulu".
Namun anak-anak tidak ada respon, bahkan terkesan malas untuk membaca teks yang telah saya sebutkan.
Saya melihat, rendahnya minat baca pada siswa, ditambah lagi sebagian siswa kurang lancar dalam membaca.
Kurangnya sarana prasarana
Rendahnya minat baca pada siswa sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak, apalagi jika sarana prasarana kurang memadahi, salah satunya tidak adanya perpustakaan di sekolah.
Salah satu contoh di sekolah tempat saya mengajar, ada sebuah lembaga kecil yang berada di ujung kecamatan ini hanya mempunyai 60 siswa dengan dua guru PNS, selebihnya adalah guru tidak tetap.
Karena kurangnya guru, maka ada kelas yang sejak pandemi tidak mempunyai wali kelas, itulah sebabnya mereka tidak lancar membaca.
Dari ilustrasi di atas, saya akan menerapkan metode pembelajaran dengan pembiasaan.
Pengertian metode pembelajaran pembiasaanÂ
Menurut Sapendi, metode pembiasaan merupakan suatu kegiatan untuk melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara bersungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau penyempurnaan suatu ketrampilan agar menjadi terbiasa (Sumber).