Mohon tunggu...
Rumondang Ernawati Sitohang
Rumondang Ernawati Sitohang Mohon Tunggu... Guru - Proud Mom. Bahagia itu jika masih bisa traveling, menulis dan bernyanyi

Seorang pendidik, blogger.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pembeli "Bukan Lagi" Raja

3 Februari 2022   16:19 Diperbarui: 3 Februari 2022   16:27 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kolase: Dokumen Pribadi

Pernahkah Anda mendengar ungkapan "Pembeli adalah Raja"? Dulu, istilah itu sering kita dengar. Istilah itu juga yang diterapkan oleh ibu saya, saat alih profesi dari petani menjadi pedagang pakaian jadi dan ulos Batak. Betapa ibu peduli, menghargai pelanggan (baca: pembeli). Ibu jarang marah walau dagangan sudah 1 jam dipegang-pegang dan ditawar oleh pembeli tapi tidak jadi dibeli.

Kejadian yang saya alami dan beberapa penumpang sebuah maskapai penerbangan, sungguh berbanding terbalik dengan ungkapan "Pembeli adalah Raja". Itu terjadi pada penerbangan tanggal 1 Februari 2022 dengan rute Kualanamu-Soekarno Hatta. Setelah pesawat delay 1 jam, ternyata dilanjut lagi dengan delay pengambilan barang bagasi yang juga 1 jam.

Dua jam belumlah cukup. Dalam penantian barang bagasi, selama sepuluh menit saya menyaksikan sebuah celana dalam pria yang tercecer di atas conveyor belt. Sudah enam kali putaran namun sepertinya sang pemilik enggan mengambil celana dalam tersebut. Entahlah mungkin dia malu. 

Bagaimana bisa celana dalam keluar dari koper di bagasi pesawat? Sungguh pemandangan yang lucu. Yang ditunggu akhirnya tiba, saya melihat koper biru. 

Hati senang karena itu koper saya. Tapi saya harus menahan marah saat melihat kaki koper patah. Setelah mengambil koper tersebut, saya langsung menuju ke bagian komplain konsumen. Suami dan anak-anak saya yang sudah dua jam menunggu di terminal kedatangan sudah mulai "gelisah". 

Terdengar ucapan si sulung melalui video call, "Mama, sudah dua jam kami menunggu, sebenarnya Mama sudah berangkat dari Medan nggak sih?"

Suami pun menyusul dengan  WhatsApp-nya yang mengabarkan bahwa mereka sudah menunggu lebih dari dua jam.

Bergegas saya berlari ke bagian pengaduan konsumen. Ruangan berukuran 3 x 3 meter itu sudah disesaki penumpang yang akan komplain. Ada yang kehilangan  amplop angpao dari koper, ada yang kehilangan oleh- oleh (kotak makanan  isinya sudah tinggal separuh). Ada pula yang barangnya berada di dalam pesawat menuju Makassar.

Tanpa basa-basi, saya serahkan KTP dan 2 lembar bukti pengambilan bagasi kepada petugas pengaduan pelanggan. Saya katakan toleransi waktu saya hanya 30 menit. Tidak lebih. Akhirnya dengan gerak "cukup cepat" petugas langsung menanggapi pengaduan saya. Tercapailah kesepakatan berapa nominal penggantian kaki koper yang patah. 

Setelah menandatangani dan menerima uang penggantian, saya pun mengambil koper tersebut dan bertemu dengan keluarga kecil. Seharusnya saya tiba pukul 17.00 WIB di Bandara Soekarno Hatta dan urusan sejatinya selesai pukul 17.30 tapi apa daya hari itu urusan selesai tepat pukul 20.00. Itu adalah bukti bahwa pembeli bukan lagi raja.

Kota Industri, 3 Februari 2022 (15.00)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun