Mohon tunggu...
Rumanti HS
Rumanti HS Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Kegiatan menulis menjadi pilihan utama saat-saat ingin bercengkerama dengan diri sendiri maupun dengan saat ingin berkomunikasi dengan siapa saja. Dengan menulis, saya dapat mengekspresikan diri dan mengaktualisasikan diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor Penyebab Perangai Anak yang Berubah Drastis

1 Mei 2024   14:09 Diperbarui: 1 Mei 2024   14:12 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Faktor Penyebab Perangai Anak yang Berubah Drastis

Rumanti, H.S.

Saat tahun pelajaran baru, saya memiliki murid yang sedikit unik secara fisik. Saya tidak ingin menjelaskan detail keunikannya karena (maaf, to the point saja kesan saya raut wajahnya seperti tokoh wayang Anoman).

Dengan kondisi seperti itu, Alhamdulillah, sepertinya tidak ada teman - temannya yang mempermasalahkan. Lagi pula, anak ini juga tidak bertingkah laku aneh. Ia cenderung pendiam dan sopan. Saat pelajaran juga memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, pada hasil penilaian rapor semester gasal maupun genap ia masuk terbaik tiga besar.

Setelah naik ke kelas VIII ada sedikit cerita negatif tentangnya. Ada seorang murid perempuan kelas VII mengirimkan pesan WA ke saya. Saat itu sedang berlangsung penilaian tengah semester gasal.para peserta tes yang berasal dari kelas VII,VIi, dan IX diacak. Kelas VII bersama kelas VIII atau pun IX sesuai dengan pengaturan yang dibuat panitia.

Kebetulan, anak perempuan ini duduk dengan siswa tersebut ( sebut saja bernama Ari). Berdasarkan laporan anak kelas VII itu ( sebut saja bernama Riris (, Ari sangat nakal, suka mengganggu, usil, dan hobinya njembewehi ( bahasa dialek Batang yang maksudnya berolok - olok (

Maunya, Riris pingin pindah tempat duduk. Dia tidak mau duduk bersama Ari.

Hal tersebut saya ceritakan kepada guru bahasa Inggris kelas VIII yang mengajar dikelas Ari. Guru itu menyampaikan bahwa Ari bukan anak pendiam, tetapi suka celelekan. Lho, kok bisa begitu ya. Padahal sewaktu di kelas VII dulu tidak demikian. Kok, guru lainnya menilai kurang baik.

Okelah, tentang Riris yang pingin duduk di tempat lainnya nanti bisa dibicarakan dengan guru yang mengawasi di ruangan tes. Begitu penjelasan saya. Riris sepakat dan akhirnya tes usai persoalan bisa sedikit teratasi.

Saat di kelas IX ada kasus baru mengenai Ari ( untuk diketahui: Saat Ari kelas VIII dan IX saya tidak mengajar di kelasnya Ari).

Usai mengajar di kelas VII, ada sebuah persoalan hingga beberapa anak dimintai keterangan oleh guru BK dan wali kelas. Ternyata, kasus pertengkaran antar siswa itu melibatkan si-Ari juga. Informasi yang saya terima sedikit simpang siur sehingga saya merasa perlu untuk mengetahui secara langsung dari Ari dan anak lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun