Tentang ASI. Air susu ibu.
MENULIS serial di blog rumahkayu, terutama disaat- saat ketika para bayi kembar Nareswara dan Nareswari hadir dalam cerita lalu ada urusan menyusui bayi disebut- sebut dalam tulisan itu melemparkanku pada pengalaman dan kenangan yang terkait dengan ASI...
Bicara tentang ASI, bagiku, tak kan dapat dipisahkan dengan ingatan akan berbotol-botol ASI beku di dalam freezer.
ASI beku?
Ya. ASI beku.
Aku adalah seorang ibu bekerja. Dan karenanya, setiap kali setelah melahirkan seorang bayi saat menjelang kembali ke kantor, ada satu ‘ritual’ khusus yang kulakukan.
Yaitu: menampung ASI.
[caption id="attachment_165040" align="aligncenter" width="217" caption="Breastfeeding. Gambar: w3.xs.edu.ph/?p=6600"][/caption]
Sekitar sebulan, atau paling sedikit tiga minggu menjelang tanggal aku harus kembali kekantor, saat ada jeda ketika sang bayi sedang tidur, aku menampung ASI-ku. Memasukkannya ke dalam botol susu steril,lalu kuberi nomor, tanggal dan jam. Kemudian membekukannya.
ASI beku yang terkumpul inilah yang kelak akan diberikan pada bayiku saat aku sudah harus kembali ke kantor.
Dulu, kampanye ASI eksklusif meliputi waktu 4 bulan pertama kelahiran bayi. Belum 6 bulan seperti saat ini. Dan itulah yang kutekadkan harus bisa tercapai. 4 bulan ASI eksklusif itu.