Mohon tunggu...
Rumah Kayu
Rumah Kayu Mohon Tunggu... Administrasi - Catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Ketika Daun Ilalang dan Suka Ngeblog berkolaborasi, inilah catatannya ~ catatan inspiratif tentang keluarga, persahabatan dan cinta...

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

ASI: Cinta Ibu Yang Mengalir Deras untuk Bayinya

25 Februari 2012   09:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:37 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13301607881857067506

Tentang ASI. Air susu ibu.

MENULIS serial di blog rumahkayu, terutama disaat- saat ketika para bayi kembar Nareswara dan Nareswari hadir dalam cerita lalu ada urusan menyusui bayi disebut- sebut dalam tulisan itu melemparkanku pada pengalaman dan kenangan yang terkait dengan ASI...

Bicara tentang ASI, bagiku, tak kan dapat dipisahkan dengan ingatan akan berbotol-botol ASI beku di dalam freezer.

ASI beku?

Ya. ASI beku.

Aku adalah seorang ibu bekerja. Dan karenanya, setiap kali setelah melahirkan seorang bayi saat menjelang kembali ke kantor, ada satu ‘ritual’ khusus yang kulakukan.

Yaitu: menampung ASI.

[caption id="attachment_165040" align="aligncenter" width="217" caption="Breastfeeding. Gambar: w3.xs.edu.ph/?p=6600"][/caption]

Sekitar sebulan, atau paling sedikit tiga minggu menjelang tanggal aku harus kembali kekantor, saat ada jeda ketika sang bayi sedang tidur, aku menampung ASI-ku. Memasukkannya ke dalam botol susu steril,lalu kuberi nomor, tanggal dan jam. Kemudian membekukannya.

ASI beku yang terkumpul inilah yang kelak akan diberikan pada bayiku saat aku sudah harus kembali ke kantor.

Dulu, kampanye ASI eksklusif meliputi waktu 4 bulan pertama kelahiran bayi. Belum 6 bulan seperti saat ini. Dan itulah yang kutekadkan harus bisa tercapai. 4 bulan ASI eksklusif itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun