Bentakan, makian, masih muncul dalam acara itu. Para senior marah- marah tanpa alasan, mencari- cari kesalahan, dan ada suatu saat dimana suasana dibuat begitu menekan, para mahasiswa baru lelaki didorong ke sebuah sudut dan mahasiswi baru dibentak- bentak di sisi lain. Konon juga, saat itu beberapa mahasiswi mulai menangis, sementara aku... ha ha, menurut temanku, saat itu aku malah berdiri melawan dan membentak balik senior sok galak itu... hahaha.
" Serius? " kataku bertanya, masih dengan ditambah emoticon tawa lebar. Keping kenangan makin jelas bermunculan di kepalaku. Bisa terbayang olehku di ruang mana kejadian itu terjadi. Walau jika tak diingatkan dan diceritai ulang oleh kawanku, tadinya aku tak ingat, deep inside aku berpikir, bisa saja memang apa yang diceritakan itu betul pernah terjadi...
Pada dasarnya, aku memang tak setuju tindakan kekerasan dalam masa Orientasi. Logikaku juga tak bisa menerima, mengapa para senior merasa berhak memaki, membully, membentak dan memberikan hukuman fisik yang seringkali berlebihan pada para juniornya. Apa urusannya? Selama ini para senior itu bukan bagian dari hidup para junior, mungkin saling mengenalpun tidak, dan jelas jika begitu adanya, mereka tak memberikan kontribusi apapun pada proses tumbuh kembang dan pencapaian dalam hidup para junior. Lalu koq enak saja, bisa- bisanya merasa berhak menekan dan menginjak- injak begitu?
Aku tersenyum dalam hati. Agak menggeleng- gelengkan kepala, membayangkan aku remaja di usia tujuh belasan, berdiri melawan senior sotoy yang kasar.
Masih tak habis pikir, aku berjalan makin dekat ke lapangan dimana sekitar tiga ribuan mahasiswa baru, salah satunya anakku, sedang dikumpulkan. Mereka, dengan jaket almamater berwarna biru-nya, dan para senior yang menggunakan t-shirt seragam.
Suara bentakan- bentakan masih terdengar.
" Mau jadi apa kalian, dengan ketidak disiplinan kalian? "
" Hukuman apa yang sesuai ? Push up? Sejumlah mahasiswa baru di angkatan ini ? "
Aku menggerutu dalam hati. Tak masuk akal. Push up sebanyak tiga ribu kali? Mengada- ada.
Kuamati apa yang terjadi.