Ah, lebaran, selalu menyimpan banyak cerita. Selain makna hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, juga ada banyak ritual budaya , serta mau tak mau, hal- hal konsumtif, yang terlibat di dalamnya.
Saat mudik, ada banyak kesempatan baik dimana keluarga- keluarga yang tinggal saling berjauhan berkumpul kembali. Mempererat ikatan, menyirami rasa cinta dan kedekatan.
Ada kesempatan bernostalgia kembali ke tempat tinggal di masa kecil. Ke rumah orang tua. Merasakan makanan khas yang biasa hadir di rumah saat lebaran. Juga bertemu kawan- kawan lama.
Dee sendiri tak berpendapat untuk selalu berbaju baru saat lebaran. Dia dan Kuti tak menghadirkan kebiasaan itu di rumah mereka.
Anak- anak akan mendapatkan baju baru di saat- saat mereka membutuhkan. Tak harus selalu saat lebaran. Saat shalat Ied dan berkumpul bersama keluarga, mereka bisa menggunakan baju yang ada.
Dan...perawatan muka menjelang mudik lebaran?
Hmm.. syah syah saja sih ingin tampil menarik dan cantik, pikir Dee. Walau jika dulu urusannya sekedar baju baru, kini rupanya sudah bertambah lagi dengan perawatan muka. Makin lama, makin kompleks, ya?
Haruskah seperti itu, sampai mengantri juga di pusat perawatan kecantikan, beberapa hari menjelang lebaran, agar muka tampak kinclong ketika mudik?
Dee tak merasa perlu mencari jawabnya.
Dia tahu bahwa akan selalu ada beragam pendapat tentang itu. Perlu atau tak perlu, akan sangat tergantung pada prioritas seseorang serta apa yang dianggap penting.
Sudahlah, pikir Dee. Mudah- mudahan saja saat sibuk mempersiapkan baju dan merawat muka, urusan- urusan lain yang mendasar seperti membayar zakat dan berbagi dengan yang kurang mampu tak terlupakan.