Saya tertarik menoleh ke sisi lain ruang produksi, di mana selai apel sedang dimasak dalam mesin panci besar. Warnanya cokelat pekat, harum legitnya menembus asap tipis yang mengepul. Lalu saya bergerak ke bagian oven. Loyang-loyang berisi pia nangka berbaris rapi. Para pekerja tampak sigap membungkus pia satu per satu dengan kemasan primer plastik. Kemudian secara paralel, pia tersebut diproses lebih lanjut dengan sealer semi-otomatis, lalu dimasukkan ke kemasan karton bernuansa hijau-putih. Proses akhir itu memastikan setiap potong pia siap dipasarkan ke toko-toko oleh-oleh maupun platform marketplace. Sesekali tampak mereka bercanda gurih. Ketika salah satu pekerja menawarkan saya mencicipi pia nangka yang baru keluar oven, rasanya sungguh lembut dan memanjakan lidah. Saya tak menyangka, rasa pia nangka itu ada asam segarnya, selain rasa manisnya.
Dari obrolan singkat dengan pemilik, saya mengetahui pia ini rata-rata beromzet Rp170 juta per bulan, melonjak saat musim liburan atau high season. Masa kedaluarsanya hanya dua bulan, dan demi menjaga mutu, produk yang belum laku 15 hari sebelum expired akan ditarik lalu dijadikan pakan ternak. Proses ini membuat saya sadar bahwa di balik kelezatan pia Shyif, tersembunyi ketelitian luar biasa agar produk tetap segar, aman, dan memberi nilai lebih bahkan hingga detik terakhir masa simpannya.
Menggigit Segarnya Inovasi: Batu Orange Cake
Perjalanan rasa saya berlanjut ke produsen Batu Orange Cake. Di sebuah dapur bersih sederhana yang bersambung dengan etalase toko, para pekerja dengan cekatan memasukkan cake ke dalam kemasan. Proses produksi sudah hampir selesai rupanya. Meski panggangan sudah selesai, aroma hangatnya masih memenuhi ruangan, mengundang rasa lapar. Untungnya ada potongan tester yang dibagikan ke pengunjung.
Rasa orange cake ini agak tak terduga: manis lembut dengan semburat segar jeruk Batu. Ada topping krim putih dan parutan keju di atasnya. Sambil menikmati sepotong orange cake yang manis dan sedikit asam, saya mendengar cerita bahwa Batu Orange Cake bukan milik perorangan atau badan usaha seperti UMKM yang saya ceritakan sebelumnya. Batu Orange Cake ini digagas oleh Tim Penggerak PKK di bawah naungan BumDes. Inovasi lokal seperti ini membuat saya kagum pada semangat ketangguhan masyarakat Bumiaji. Bagaimana tidak, dari penjualan kecil-kecilan, kini bisa mencapai lebih dari lima ribu boks terjual, dihitung sejak awal peluncurannya.
Rasa Segar dan Praktik Hijau di Kebun Jambu Kristal
Setelah puas mencicipi orange cake, saya diajak menyusuri kebun jambu kristal tak jauh dari tempat produksi orange cake. Pohon-pohon jambu berjajar rapi, buahnya tampak ranum mengintip di balik jaring pelindung. Sebelum memulai penjelajahan di kebun, saya sempat mencicipi tester produk jambu kristal: Rujak Shake. Segar, renyah, manis, dan berair.
Ternyata di sini bukan sekadar kebun jambu kristal, tetapi punya produk olahannya juga. Jambu kristal di sini tidak hanya dijual mentah, tetapi juga diolah menjadi keripik jambu kristal, Rujak Shake (rujak jambu kristal), dan kristal pastry. Bahkan tanaman lain juga ada, yaitu kale yang diolah menjadi kale chips dan lemon yang diolah menjadi dried fruit.
Di kebun ini, saya juga melihat bagaimana masyarakat Bumiaji menjaga keberlanjutan lingkungan dengan sistem pertanian organik, sesuai dengan pilar Astra Hijau. Sisa-sisa produksi jambu kristal, buah yang terlalu matang, dan tidak layak jual akan dikumpulkan, lalu dikomposkan dengan bantuan maggot sebagai agen dekomposer alami. Proses ini tidak hanya mempercepat penguraian bahan organik, tetapi juga menghasilkan pupuk kompos kaya nutrisi yang kembali dimanfaatkan untuk menyuburkan kebun jambu dan tanaman pangan lain.
Menyelami Batik Bantengan di Anjani Batik Gallery
Petualangan berlanjut ke Anjani Batik Gallery, tempat yang dipimpin oleh Anjani Sekar Arum, tokoh inspiratif di balik batik banteng. Batik banteng adalah motif khas Bumiaji yang terinspirasi dari kesenian bantengan. Selalu ada unsur-unsur yang dipakai di bantengan dalam motif batiknya seperti kepala banteng, bunga tujuh rupa, dupa, arang, alat musik atau pecutnya.