Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prediksi Hasil Pilpres 2019 Jokowi 59,51% - Prabowo 40,49%, tapi...

16 April 2019   01:25 Diperbarui: 16 April 2019   11:06 3474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa dikatakan tanpa disurvey pun kalau untuk Pilpres, setiap Capres yang didukung PDIP akan memperoleh suara diatas 60% untuk wilayah yang disebut diatas.  Tetapi sebaliknya ada wilayah-wilayah yang  tidak tertarik dengan PDIP. Contohnya Aceh, Sumbar, Jabar dan beberapa propinsi di Sumatra lainnya.

Golkar juga demikian. Golkar yang jatuh parah pada zaman reformasi tapi ternyata basis massanya sangat mengakar di beberapa wilayah.Hampir seluruh Sulawesi merupakan basis Golkar. Beberapa propinsi di Kalimantan juga Golkar kuat disana. Begitu juga dengan di 1-2 propinsi di Sumatra.

Kalau seandainya Kader dan Simpatisan Golkar solid mendukung Jokowi maka kekuatan basis massa Golkar dan PDIP sudah mencapai  60%  untuk  luar Jawad an Sumatra.  Inilah modal awal Jokowi sebagai Capres yang didukung PDIP dan Golkar.

Bisa dikatakan tanpa berkampanye pun Jokowi sudah unggul di luar pulau Jawa dan Sumatra.  Tapi ini sebenarnya hanya suatu gambaran / sebagai patokan terhadap perbandingan hasil survey.  Kalau ada hasil survey menyebut Suara Jokowi di propinsi Papua, Papua Barat, NTT, Bali dan Sulut masing-masing hanya 50% bisa saya katakan kemungkinan besar hasil surveynya salah.

JATENG BUKANLAH KANDANG BANTENG TAPI  JATIM MEMANG KANDANG NU

3 Propinsi yang menyumbang sekitar 70 juta suara di setiap Pilpres berasal dari Jabar, Jateng dan Jatim. Jadi 3 Propinsi ini sangat special dan sangat strategis bila dikaitkan Pilpres setiap 5 tahun sekali.

Berbeda dengan beberapa Propinsi di Indonesia Timur seperti yang saya sebutkan diatas, di Propinsi Jateng  tidak setiap Pemilu  PDIP bisa mendapatkan suara sampai 60% atau lebih. Dengan demikian bisa saya katakana Jateng bukanlah kandang Banteng. Tetapi Papua, Papua Barat, NTT, Bali dan Sulut adalah kandang Banteng.

Dengan kesimpulan itu maka bila disebut angka survey di Jateng dimana Jokowi bisa mendapatkan lebih dari 65% menurut saya itu berlebihan.  Pilpres 2014 memang Jokowi mendapatkan hampir 67% tetapi saat itu kubu Prabowo memang tidak serius menggarap propinsi ini.

Tetapi sewaktu Pilgub Jateng 2018, begitu digarap serius terlihatlah hasilnya. Sudirman Said yang tidak dikenal masyarakat Jateng bisa mendapatkan 43%. Pilgub inilah yang ikut membuktikan Jateng bukanlah kandang Banteng.

Berbeda dengan Jateng, propinsi Jatim adalah basis massanya warga NU. Tapi jangan lupa tidak semua warga NU di Jatim pro PKB maupun para elit PB NU. Apalagi Madura. Pada prinsipnya hampir mirip dengan Jabar, mayoritas warga NU di Jatim manut apa kata para  Ulamanya.

Jadi prinsipnya untuk Jatim peluang kedua Capres baik Jokowi dan Prabowo sebenarnya hanya di kisaran 55-45. Dan untuk Jateng memang pasti menang tebal  Jokowi  akan tetapi sangat sulit bagi Jokowi  untuk bisa mencapai lebih dari 65%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun