Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... A Man (XY) and a Mind Besides Itself

Bukan pakar, pemerhati, pengamat, apalagi figur publik. Tulisan saya lainnya ada di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Punya Gelar Sarjana: Dulu vs Sekarang

14 Mei 2025   15:22 Diperbarui: 14 Mei 2025   16:52 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sarjana (Image by rawpixel.com on Freepik)

Bahkan pekerjaan admin yang dulunya cuma butuh ijazah SMA sekarang meminta lulusan dengan IPK minimal 3.5. Kalau nggak, "Maaf, posisi ini sudah terisi."

Dan kalau kamu lulus dari jurusan yang sepi peminatnya? Jangan tanya, kamu cuma akan dapat pekerjaan kalau bapakmu direktur perusahaan.

Masalah Utama: Oversupply & Ekspektasi Tidak Masuk Akal

Realitanya, pasar kerja sekarang sudah kebanyakan lulusan sarjana. Perusahaan tidak lagi terkesan dengan ijazah. Mereka cari soft skill, pengalaman kerja, dan kadang muka pasrah yang rela digaji minim di bawah UMP. Gelar akademikmu yang mahal itu jadi sekadar hiasan dinding.

Kebanyakan perusahaan malah membuat syarat kerja yang nggak logis. Misalnya, "Kami butuh kandidat dengan pengalaman lima tahun untuk posisi junior."

Serius? Perusahaan mau orang dengan pengalaman segitu tapi bayar gaji UMP, bahkan kadang di bawahnya.

Logika ini bikin para fresh graduate terjebak lingkaran setan: 

Tidak ada pengalaman = Tidak bisa kerja

Tidak kerja = Tidak ada pengalaman

Dulu Bisa Beli Rumah, Sekarang Cuma Ngontrak

Generasi sebelumnya bisa beli rumah dengan uang hasil kerja lima tahun. Sekarang? Lulusan sarjana yang kerja dari pagi sampai malam cuma cukup buat bayar kos. Itupun kosannya sempit, atapnya bocor, dan lokasinya dekat pabrik tahu.

Kamu pikir punya gelar akan bikin kamu kaya? Salah besar.

Adaptasi dan Kreativitas

1. Stop Bergantung pada Ijazah Saja 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun