Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Skatepark Slipi di Antara Impian dan Kenyataan

17 Februari 2019   07:30 Diperbarui: 19 Februari 2019   20:15 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

====
Kini, di era pemerintahan baru pimpinan Anies Baswedan ada sedikit perubahan. Era pembangunan taman-taman dengan berbagai fasilitas untuk warga DIHENTIKAN dengan alasan tidak tersedianya lagi lahan dan jumlahnya dirasa sudah ideal bahkan melebihi target. 

Pada era Jokowi yang dilanjutkan Ahok dan Djarot, taman RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) dibangun mencapai 186 buah, dengan 123 menggunakan APBD dan 63 diantaranya merupakan CSR perusahaan yang beroperasi di Jakarta (baca disini).

Sebagai pengganti, Pemda DKI akan membangun banyak Taman Maju Bersama dan Taman pintar, walau masih belum jelas konsep kedepannya seperti apa, karena hanya dipaparkan bahwa taman-taman tadi memiliki nilai lebih dibanding RPTRA (baca disini).

Untuk membangun semua itu, Gubernur Anies Baswedan mencantumkan itu dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022, dengan anggaran yang dimasukkan sepenuhnya kedalam APBD DKI Jakarta.

====

Tangkapan Google Maps sebelum dibangun Skatepark
Tangkapan Google Maps sebelum dibangun Skatepark
Tangkapan Google Maps sebelum dibangun Skatepark
Tangkapan Google Maps sebelum dibangun Skatepark
Salah satu yang sudah mulai digunakan adalah Skatepark FlyOver Slipi. Ruang kolong flyover depan Dipo Tower Slipi yang terletak sebelum perlintasan kereta api ini, sebelumnya merupakan lokasi penampungan barang-barang rongsokan bekas bongkaran gedung/rumah yang diperjualbelikan. 

Namun, di era Gubernur Ahok seiring dengan pembenahan kawasan Jakarta, lokasi ini mulai dibersihkan dan dipagar agar tidak ada lagi penyalahgunaan ruang, begitupun banyak lokasi lain yang merupakan wilayah kolong flyover maupun lokasi milik pemda lainnya di seputaran DKI Jakarta.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Sekitar akhir Oktober 2018, Dinas Kehutan pemprov DKI Jakarta mulai menata dan membangun kawasan kolong flyover Slipi untuk dijadikan taman bermain bagi pecinta skateboard dan sepeda BMX. 

Taman yang dilengkapi tantangan berupa bowl arena, half pipe rail arena, dan terbagi dengan beberapa tingkat kesulitan ini menelan biaya hingga 800 juta rupiah. Namun sayang, sejak belum diresmikan pun, arena skatepark ini sudah mulai rusak (baca disini)

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Untungnya, komunitas-komunitas skaters dan BMX yang sering menggunakan fasilitas ini setelah diresmikan akhir Januari 2019 lalu, "patungan" secara swadaya, baik uang maupun material bangunan seperti semen dan pasir, mereka memperbaiki sendiri lubang-lubang dan keruskan-kerusakan yang ada. 

Mereka mengaku sangat antusias dengan dibuatnya skatepark ini, sementara jika harus ke Kalijodo, atau lokasi lainnya yang memiliki skatepark untuk melatih kemampuan mereka, cukup jauh dan memakan waktu dan biaya tambahan lagi dibanding di kolong flyover yang dekat dengan wilayah tempat tinggal mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun