Ajaib sekali... Hal yang seharusnya tidak terjadi, mengingat, hal ini kan sudah diatur oleh KPU menetukan seadil-adilnya OFFICIAL BROADCASTER dari segambreng TV Nasional yang bangsa ini miliki.Â
Bagaimana jadinya ketika mereka berharap meraup iklan secara khusus, lalu akhirnya "mati kutu" karena pesaing-pesaing yang tidak kebagian jatah dan lebih besar tadi juga menayangkan hal serupa? Habis !!! Catatan keras ini buat KPU dan Penyelenggara siaran tentunya.
Sejak awal, agak "membosankan" walau diisi dengan hiburan, namun mulai terbangun suasananya ketika lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan.Â
Babak pertama, karena hanya retorika "bocoran" yang juga sempat dibuat isu besar yang dihembuskan salah satu kubu dan berakhir klarifikasi KPU, isinya normatif saja.Â
Babak kedua demikian, babak ketiga mampu membuat mata saya hampir terpejam. GILA, DEBAT YANG MEMBOSANKAN !!! tidak ada hal baru yang dibuat dari masing-masing paslon (pasangan calon).
====
Jadi, buat saya, debat semalam ya sudah terprediksi jauh2 hari.
Jokowi, seperti halnya tukang furniture yang biasa kita jumpai, dan kesehariannya sejak menjabat walikota solo, gubernur dki dan presiden RI...dia hanya bisa berencana, berkoordinasi dengan tukang-tukangnya dan bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang baik saja dan punya manfaat sesuai apa yang dia buat.Â
Tidak mampu beretorika, tidak mampu tampil didepan publik secara baik, kesulitan menyusun kata2 manis. Akhirnya yang didapat dalam debat semalam hanya kalimat terbata-bata, intonasi lambat karena sulitnya mengkoordinasikan apa yang ada di kepala dengan mulut sebagai corong terluar untuk menjabarkan.