Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Timor Leste Mati-matian Ingin Jadi Anggota ASEAN Tapi Gagal, Australia Bahkan Hampir Mustahil Diterima

12 Juni 2021   11:07 Diperbarui: 12 Juni 2021   11:10 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ASEAN (www.tagar.id)


"Untuk hal ini Timor Leste patut dipuji," kata Wakil Kepala dan Dosen Senior Departemen Kajian Internasional dan Strategis Fakultas Seni dan Ilmu Sosial Universitas Malaya, Khoo Ying Hooi, kepada The Diplomat, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dikatakan Hooi terkait keinginan Timor Leste yang sangat ingin bergabung dengan ASEAN, atau Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara.

Namun hingga saat ini, Timor Leste, mantan propinsi Indonesia yang ke 27 yang resmi menjadi negara pada 20 Mei 2002 itu belum juga terealisasi keinginannya itu.

Jika diterima, maka Bumi Lorosae akan menjadi anggota ASEAN yang ke 11.

Padahal sudah sepuluh tahun lamanya negara itu sudah ngebet bergabung. Pada Maret 2011 yang mana pada saat itu ASEAN dipimpin Indonesia, Timor Leste sudah mengajukan aplikasi usulan untuk diterima menjadi anggota ASEAN.

Saat itu, kepada Arab News, mantan Perdana Menteri Timor Leste, Ramos Horta, mengatakan bahwa Timor Leste akan segera mewujudkan mimpinya menjadi anggota ASEAN yang ke 11.

Namun hingga kini Timor Leste belum juga diterima menjadi anggota ASEAN.

Keinginan luar biasa negara yang berbatasan dengan NTT itu bahkan disiasati oleh mereka dengan cara mereka akan bergabung dulu dengan menjadi anggota WTO (World Trade Organization). 

Pos Kupang menyebutkan, Timor Leste sudah memulai pembicaraan resmi untuk bergabung dengan organisasi Perdagangan Dunia itu pada 3 Oktober 2020.

Hal tersebut dimaksudkan untuk memulihkan perekonomian mereka sebagai batu loncatan ke ASEAN.

Keputusan Timor Leste menjadi anggota WTO itu tak lepas dari keinginannya untuk menjadi anggota ASEAN.

"Sebagai batu loncatan akses ke ASEAN," kata Joaquim Amaral, Menteri Koordinator Perekonomian Timor Leste.

Menurut Hooi, kunci diterimanya negara itu menjadi anggota, ada pada ke 10 negara anggota ASEAN itu sendiri. Yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Muammar.

"Penerimaan tidak akan berhasil jika semua anggota ASEAN belum siap," kata Hooi.

Hooi menekankan Timor Leste sudah lama menderita, dan semua anggota ASEAN tahu akan hal ini.

Timor Timur dijajah Portugis sejak abad ke 16. Setelah Fretilin menyatakan kemerdekaannya, 9 hari kemudian, militer Indonesia menginvasi negara itu. Indonesia menduduki negara itu selama 24 tahun.

Dan sejak referendum tahun 1999, mereka baru merdeka dengan meninggalkan sejumlah permasalahan yang porak poranda.

Setelah referendum yang disponsori PBB, kelompok pro integrasi dan militer Indonesia membunuh ribuan orang dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Mereka menghancurkan lebih dari 70 persen infrastruktur di sana. Selama pendudukan Indonesia bahkan sepertiga penduduk tewas karena peperangan, penyakit, dan kemiskinan.

"Kekerasan oleh mereka yang pro Indonesia menghancurkan 70 persen bangunan dan infrastruktur," ujar Hooi.

Alasan mengapa keinginan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN belum juga diterima sampai sekarang adalah masalah keuangan dan sumber daya manusia yang menjerat Timor Leste sampai sekarang.

Dengan kata lain, Timor Leste masih menjadi negara miskin di Asia Tenggara, bahkan dunia.

Kendati tidak mengabaikan fakta tersebut, Hooi mengatakan bagi Timor Leste ini bukanlah masalah politik yang sederhana.

Tetapi ini adalah masalah eksistensi sebuah negara dan kedudukan regional mereka. Timor Leste tiada henti melobi untuk diterima menjadi anggota ASEAN.

Timor Leste masih menjadi negara miskin di Asia Tenggara, bahkan di dunia.

"Mereka menghadapi banyak persyaratan yang ditetapkan," ujar Hooi.

Timor Leste sudah menunjukkan komitmen yang luar biasa untuk bergabung.

Namun meskipun mendapatkan sambutan yang luar biasa dari semua anggota ASEAN, sampai saat ini Timor Leste belum juga diterima.

Bagaimanapun sampai saat ini belum ada keputusan menerima negara itu sebagai anggota ASEAN (yang ke 11).

Timor Leste mati-matian ingin menjadi anggota ASEAN guna mencari perlindungan perbatasan dari invasi dan kekuatan yang lebih kuat.

Jangankan Timor Leste yang masih morat-marit perekonomiannya, Australia juga sangat ingin bergabung dengan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara ini.

Jika Timor Leste saja tidak diterima, apalagi Australia yang hampir mustahil bergabung dengan ASEAN.

Hal itu dikarenakan rekam jejak Negara Kangguru itu dalam menjalin komunikasi dengan tetangganya sendiri, Timor Leste.

Seperti diketahui negara Kangguru disenarai telah melakukan penyadapan perihal batas laut dengan Timor Leste, termasuk soal kekayaan ladang minyak Bumi Lorosae.

"Reputasi Australia sudah terpukul," kata Clarke, Direktur Kampanye di Pusat Hukum HAM Australia kepada southeastasiaglobe.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun