"Sebagai batu loncatan akses ke ASEAN," kata Joaquim Amaral, Menteri Koordinator Perekonomian Timor Leste.
Menurut Hooi, kunci diterimanya negara itu menjadi anggota, ada pada ke 10 negara anggota ASEAN itu sendiri. Yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Muammar.
"Penerimaan tidak akan berhasil jika semua anggota ASEAN belum siap," kata Hooi.
Hooi menekankan Timor Leste sudah lama menderita, dan semua anggota ASEAN tahu akan hal ini.
Timor Timur dijajah Portugis sejak abad ke 16. Setelah Fretilin menyatakan kemerdekaannya, 9 hari kemudian, militer Indonesia menginvasi negara itu. Indonesia menduduki negara itu selama 24 tahun.
Dan sejak referendum tahun 1999, mereka baru merdeka dengan meninggalkan sejumlah permasalahan yang porak poranda.
Setelah referendum yang disponsori PBB, kelompok pro integrasi dan militer Indonesia membunuh ribuan orang dan ratusan ribu lainnya mengungsi.
Mereka menghancurkan lebih dari 70 persen infrastruktur di sana. Selama pendudukan Indonesia bahkan sepertiga penduduk tewas karena peperangan, penyakit, dan kemiskinan.
"Kekerasan oleh mereka yang pro Indonesia menghancurkan 70 persen bangunan dan infrastruktur," ujar Hooi.
Alasan mengapa keinginan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN belum juga diterima sampai sekarang adalah masalah keuangan dan sumber daya manusia yang menjerat Timor Leste sampai sekarang.
Dengan kata lain, Timor Leste masih menjadi negara miskin di Asia Tenggara, bahkan dunia.