Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keturunan Jawa di Kaledonia Baru Bisa Berbahasa Jawa, Bagaimana Milenialnya?

21 Maret 2021   11:06 Diperbarui: 21 Maret 2021   11:36 1778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suku Jawa di Kaledonia Baru (hipwee.com)


Rilis BPS (Biro Pusat Statistik) tahun 2010 ada sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Suku Jawa dalam hal ini yang paling dominan. Populasinya ada pada angka 40,23 persen dari keseluruhan. Dan suku kedua terbanyak adalah Sunda.

Sekilas dikatakan suku Jawa adalah mereka yang bermukim di propinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Mayoritas mereka tinggal di wilayah-wilayah itu.

Suku Jawa didapatkan di Jawa Barat, yaitu di Indramayu. Dan di Banten, yaitu di Serang dan Cilegon. 

Di Sumatera dan Kalimantan juga ada. Sedangkan di luar negeri, suku Jawa ada di Suriname yang terbanyak dan Kaledonia Baru.

Jika Suriname dalam sejarahnya, Belanda mengirimkan orang-orang Jawa untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik tuan-tuan Belanda antara tahun 1890-1939 sekitar 33.000 orang.

Pada masa pengiriman orang-orang Jawa ke negara Amerika Selatan itu, Belanda mengirimkan sekitar 170 penduduk Jawa ke Kaledonia Baru pada tahun 1896. Akan tetapi mereka tidak dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik Belanda tapi perkebunan dan tambang milik Perancis.

Hal tersebut adalah atas permintaan Perancis. Perancis saat itu kekurangan pekerja yang akan menggarap tambang nikel dan perkebunan kopi. Belanda dan Perancis memang bersahabat.

Hal tersebut dimungkinkan lantaran adanya peraturan Koeli Ordonantie. Jadi pertama kali orang Jawa eksis di negara yang berstatus jajahan Perancis ini adalah tahun 1896.

Sehabis masa kontraknya yang berdurasi 5 tahun, orang-orang Jawa memutuskan untuk tetap tinggal di negara yang terletak 6.500 kilometer sebelah timur Pulau Jawa tersebut.

Dari populasi lebih dari 7.000 suku Jawa yang ada sekarang ini di negara yang beribukota Noumea itu mereka umumnya masih bisa berbahasa leluhurnya (Jawa), akan tetapi tidak bisa berbahasa Indonesia.

Sesama satu suku, mereka berkomunikasi dalam Bahasa Jawa. Akan tetapi dalam komunikasi resmi, mereka menggunakan Perancis. Kendati demikian, milenial orang Jawa hanya bisa berbahasa Perancis saja.

Hingga kini kebudayaan, kesenian, dan makanan khas Jawa masih terdengar. Dari wayang kulit atau gamelan. Suku Jawa juga membuka restoran-restoran yang menjual kuliner khas Jawa, di antaranya cenil, onde-onde, dawet, getuk, dan sebagainya.

New Caledonia dikuasai oleh Perancis sejak 1854. Negara yang terletak di barat daya Samudera Pasifik itu dulunya dijadikan Napoleon III sebagai tempat pembuangan narapidana politik. Sebanyak lebih dari 22.000 kriminal dibuang Napoleon III kurun 1860an-1876.

Dari beberapa sumber, pada tahun 1864 di tepi Sungai Diahot ditemukan tambang nikel. Dua tahun kemudian dibentuklah badan yang khusus mengelola nikel tersebut (Societe Le Nikel) dengan maksud untuk serius mengolah tambang yang potensial itu.

Oleh karenanya Perancis membutuhkan para pekerja. Perancis mendatangkan para buruh itu antara lain dari Jepang, Indo-Cina Perancis, dan dari Hindia-Belanda (Jawa).

Pada 1946 Kaledonia Baru menjadi wilayah luar negeri Perancis. Tanpa memandang status dan etnis, pada tahun 1953 status kewarganegaraan Perancis diberikan kepada semua penduduk.

Sebagai bagian dari Perancis, Kaledonia Baru juga ikut dalam pemilihan presiden Perancis pada tahun 2012. Tercatat ada 61,18 persen penduduk Kaledonia Baru yang berpartisipasi.

Pada 4 Nopember 2018 diadakan referendum untuk menetapkan status negara yang berbahasa resmi Perancis ini. Apakah mereka ingin berdiri sendiri atau tetap menjadi bagian Perancis.

Hasilnya, sebanyak 56,4 persen menginginkan tetap bersama Perancis dibandingkan sisanya yang 43,6 persen yang ingin merdeka.

Terkadang dalam peta Kaledonia Baru ini disebut juga dengan French Polynesia. Kata "Polynesia" terdengar seperti ada "Indonesia". Menarik diadakan penelitian apakah kata "Polynesia" itu merujuk juga kepada Indonesia, dalam hal ini keberadaan orang-orang Jawa.

Dalam perjalanan sejarahnya, penduduk asli Kaledonia Baru, yaitu Kanaki, sempat melakukan perlawanan dan melakukan perang gerilya (1878). Hal tersebut dikarenakan Perancis memberlakukan diskriminasi ekonomi terhadap Kanaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun