Di saat negara lain, termasuk Indonesia, berjibaku untuk mengatasi penularan wabah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, Timor Leste (dahulu Timor Timur) justru bisa bermegah diri karena berhasil mengatasi Covid-19.
Timor Leste mendapatkan pujian dalam laporan Oktober 2020 lalu karena negara miskin ini justru berhasil mencegah penyebaran virus Covid-19.
Sebagai perbandingan, di saat Indonesia memiliki kasus hampir 12.500 kematian karena corona, Bumi Lorosae hanya memiliki 0 kematian dari 27 kasus yang terkonfirmasi.
Dikatakan Timor Leste boleh bermegah dalam mengatasi penyebaran corona, lantaran sebenarnya negara kecil yang bertetangga dengan NTT itu tergolong sebagai salah negara termiskin di dunia. Rilis UNDP terbaru, Timor Leste berada di urutan ke 152 dari 162 negara termiskin di dunia.
Global Hunger Index menempatkan mantan propinsi Indonesia ke 27 itu sebagai negara terlapar di dunia setelah Chad di Afrika Tengah.
Rilis lainnya, Timor Leste berada di 133 Indeks Pembangunan. Sejak resmi menjadi sebuah negara pada 20 Mei 2002, Timor Timur berhasil mewujudkan mimpinya, diterima menjadi anggota ASEAN yang ke 11 pada tahun 2011.
Bumi Lorosae memang menikmati kemerdekaannya dari Indonesia, akan tetapi ekonomi mereka masih pontang-panting. Kini, dua dekade kemudian setelah merdeka, di ASEAN Timor Leste hanya unggul dari Kamboja dan Myanmar sebagai negara termiskin.
Jika PDB Timor Leste $2.435 per kapita, maka Kamboja adalah $1.298 dan Myanmar $1.509.
20 persen penduduk Timor Leste menganggur dan buta huruf. 50 persen penduduk berada di bawah garis kemiskinan. Indonesia sendiri berada di urutan ke 5 negara terkaya di Asia Tenggara dengan PDB sebesar $3.870. Negara paling sejahtera adalah Singapura dengan PDB sebesar $64.041. Kota Singa bahkan termasuk yang paling makmur di dunia.
Salah satu faktor yang membuat miskin di Timor Leste adalah selain sebagai negara bayi, Timor Leste juga masih trauma akibat lama berjuang dari pendudukan Indonesia. Sejak Fretilin menyatakan merdeka dari Portugis pada tahun 1975, saat itu di sana belum terbentuk pemerintahan.
Indonesia mencuri kesempatan itu, militer Indonesia diterjunkan ke Timor Timur dengan maksud invasi. Lebih dari 200.000 penduduk Timor Timur meninggal karena peperangan, kelaparan, kemiskinan, dan penyakit. Dunia menyebutkan sebagai genosida terburuk abad ke 20.
