Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

RI Ogah Hubungan dengan Israel Meski Ditawari Dana Dua Kali Lipat dari Donald Trump

24 Desember 2020   09:04 Diperbarui: 24 Desember 2020   09:28 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Palestina, Indonesia, dan Israel (harianinhuaonline.com)


Indonesia menyusul Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko yang ditawari Israel untuk "berkhianat" dengan cara membuka hubungan diplomatik dengan negara nya Benjamin Netanyahu tersebut.

Media internasional dan Israel terutama Jerusalem Post menyebut-nyebut tiga negara lagi yang bakalan menjadi sekutu Israel, selain Indonesia juga Oman, bahkan Arab Saudi.

Akan tetapi tawaran itu dibantah oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mengatakan Indonesia sejauh ini belum ada keinginan ke arah sana. Ini lantaran sebagai sesama negara yang mayoritas nya Islam, Indonesia mendukung Palestina bagi kemerdekaannya.

Seperti diketahui, sejak dulu, bahkan jauh sebelum tarikh Masehi, Palestina dianggap Israel sebagai bangsa yang paling misterius. Ibaratnya mereka itu dua negara yang "satu RT" anjing dan kucing yang selalu tidak bersahabat.

Bukti-bukti mengenai hal tersebut tercatat di dalam Alkitab jika Saul, Raja Israel, sangat ketakutan dengan Goliat, orang Palestina yang tinggi besar seperti raksasa. Lantas ada seorang pemuda Israel yang dapat mengalahkan Goliat dengan hanya menggunakan katepel.

Samson yang mempunyai kekuatan dan tenaga yang luar biasa akhirnya dapat dilemahkan oleh wanita Filistin yang bernama Delilah dengan cara memotong rambut Samson.

Sangat mengherankan dalam perjalanan selanjutnya hingga kini dan entah sampai kapan, segala upaya untuk untuk memerdekakan Palestina tak pernah kesampaian.

Sebenarnya banyak yang bisa dipetik dari Indonesia maupun Israel jika ada hubungan diplomatik.

Barter dapat dilakukan, Indonesia mengimpor pangan, sedangkan dari Israel Indonesia bisa belajar teknologi pertanian atau peternakan. Atau Israel juga dapat memberikan ilmu teknologi informatika demi keamanan dari serangan teroris.

Wisatawan Israel sejauh ini baru mengunjungi negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, India, dan Thailand. Ini kesempatan yang harus diambil Indonesia menambah jumlah turis, dari Israel. Juga investasi pengusaha Israel di Indonesia.

Terlebih Indonesia dapat berperan sebagai mediator bagi terciptanya perdamaian Israel-Palestina. "Sangat disayangkan, peran mediator ini malah diambil Amerika Serikat," kata Monique Rijkers, wanita berdarah Yahudi yang merupakan pendiri Hadassah Indonesia.

Bloomberg, Selasa (22/12/2020), melaporkan jika Amerika Serikat akan memberikan miliaran dolar bahkan dua kali lipatnya jika Indonesia mau membuka pintu, membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

"Jika mereka siap kami akan lebih banyak  lagi memberikan bantuan keuangan satu atau dua miliar lagi, kami sedang negosiasi tentang hal ini" kata Adam Bohler, CEO Kepala Korporasi Pengembangan Keuangan AS (DFC), di Jerusalem, Senin (21/12/2020).

Amerika Serikat juga berharap Oman dan Arab Saudi segera menyusul apa yang telah dilakukan oleh UEA, Sudan, dan Maroko.

Akan tetapi Bohler mencatat DFC tidak diberikan ijin memberikan bantuan dana kepada negara-negara kaya (Oman dan Arab Saudi).

"Menlu sudah tegaskan Indonesia tidak punya niat hubungan dengan Israel," kata Jubir Kemenlu RI, Teuku Firmansyah, Rabu (23/12/2020) menanggapi pernyataan Adam Bohler tersebut.

Sagi Karni, Duta Besar Israel untuk Singapura, berpendapat senada dengan Monique Rijkers.  

Menurut Karni, hubungan diplomatik dengan Israel bukan berarti itu berkhianat kepada Palestina, ini adalah win win solution.

"Hubungan diplomatik dengan Israel bahkan bisa membantu mereka (Palestina) juga," kata Karni yang dilansir CNN Indonesia, Selasa (22/12/2020).

Win win solution ini dimaksudkan Karni adalah Indonesia dapat membuka hubungan diplomatik dengan Israel tapi di saat bersamaan juga tetap mendukung kemerdekaan Palestina.

Karni juga mencontohkan empat negara Arab yang sudah membuka pintu, namun itu bukan berarti solidaritas mereka kepada Palestina menjadi pudar.

Lebih jauh dia mengatakan kampanye boikot kepada Israel terkait solidaritas kepada Palestina sudah gagal dan tidak mempan lagi.

Di dalam Kitab Ibrani memang ada disebutkan jika Israel menganggap orang-orang Filistin sebagai bangsa yang paling misterius.

Para arkeolog Israel bahkan penasaran dan mengadakan penelitian darimana asal muasal mereka dan kapan mereka tinggal "satu RT" dengan Israel.

Pada hasilnya para arkeolog menyimpulkan jika orang-orang Filistin itu sudah mulai memasuki menjadi tetangga dengan Israel sejak abad ke 12 Sebelum Masehi.

Dan ditemukan bukti jika mereka berasal dari Pulau Kreta, wilayah Yunani sekarang ini.

Seandainya Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, maka kapan itu jadinya?

Maka itu bakal dipertimbangkan jika Palestina benar-benar dipastikan berdiri sendiri dan berdaulat. Mungkinkah sejarah itu tercipta, Palestina merdeka? Dan dengan demikian Indonesia menjalin relasi dengan Israel?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun