Bloomberg, Selasa (22/12/2020), melaporkan jika Amerika Serikat akan memberikan miliaran dolar bahkan dua kali lipatnya jika Indonesia mau membuka pintu, membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
"Jika mereka siap kami akan lebih banyak  lagi memberikan bantuan keuangan satu atau dua miliar lagi, kami sedang negosiasi tentang hal ini" kata Adam Bohler, CEO Kepala Korporasi Pengembangan Keuangan AS (DFC), di Jerusalem, Senin (21/12/2020).
Amerika Serikat juga berharap Oman dan Arab Saudi segera menyusul apa yang telah dilakukan oleh UEA, Sudan, dan Maroko.
Akan tetapi Bohler mencatat DFC tidak diberikan ijin memberikan bantuan dana kepada negara-negara kaya (Oman dan Arab Saudi).
"Menlu sudah tegaskan Indonesia tidak punya niat hubungan dengan Israel," kata Jubir Kemenlu RI, Teuku Firmansyah, Rabu (23/12/2020) menanggapi pernyataan Adam Bohler tersebut.
Sagi Karni, Duta Besar Israel untuk Singapura, berpendapat senada dengan Monique Rijkers. Â
Menurut Karni, hubungan diplomatik dengan Israel bukan berarti itu berkhianat kepada Palestina, ini adalah win win solution.
"Hubungan diplomatik dengan Israel bahkan bisa membantu mereka (Palestina) juga," kata Karni yang dilansir CNN Indonesia, Selasa (22/12/2020).
Win win solution ini dimaksudkan Karni adalah Indonesia dapat membuka hubungan diplomatik dengan Israel tapi di saat bersamaan juga tetap mendukung kemerdekaan Palestina.
Karni juga mencontohkan empat negara Arab yang sudah membuka pintu, namun itu bukan berarti solidaritas mereka kepada Palestina menjadi pudar.
Lebih jauh dia mengatakan kampanye boikot kepada Israel terkait solidaritas kepada Palestina sudah gagal dan tidak mempan lagi.