Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dubes Perancis: Lacite Itu Seperti Pancasila, Boikot Merugikan Indonesia Sendiri, Pasalnya?

12 November 2020   10:05 Diperbarui: 12 November 2020   10:25 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo kepada Emmanuel Macron (bbc.com)

Kontroversi penerbitan karikatur Nabi Muhammad dalam tabloid Charlie Hebdo dinilai Chambard telah terjadi kesalahpahaman.

"Ini jelas kesalahpahaman, ada 6 juta umat Muslim di Perancis hidup damai," Chambard menjelaskan mengapa umat Muslim berpikir seolah-olah menentang Islam karena dukungan kepada Charlie Hebdo.

Menurut Chambard, lelucon karikatur tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan pidana. Apakah itu kritik kepada agama lain, kepada Paus, Yahudi, Nabi Muhammad, Tabloid Charlie Hebdo melakukan hal yang sama terhadap agama lain.

Chambard dapat memahami jika ada yang terluka akibat karikatur Nabi Muhammad, tetapi hukum di Perancis tidak dapat menuntut.

Chambard juga menjelaskan Lacite di Perancis sama halnya dengan Pancasila di Indonesia. Azas Lacite memungkinkan semua orang untuk memeluk agamanya masing-masing serta kebebasan beribadah.

Menyusul dua serangan di Conflans Sainte-Honorine (16 Oktober 2020) dan Gereja Basilika Notre-Dame de I'Assomption di Nice (29 Oktober 2020) lalu, Chambard menerangkan pidato presidennya yang berujung boikot adalah untuk melawan terorisme dalam bentuk Islam radikal.

"Semua negara demokrasi dan OIC (Organisation of Islamic Cooperation) juga memerangi radikal Islam," katanya.

Sebagai negara sekuler, Perancis tidak melarang praktik-praktik keagamaan tertentu. Sebagai contoh, wanita Muslim tidak dilarang menggunakan hijab atau kerudung. Namun Chambard menjelaskan simbol-simbol agama tidak diperkenankan digunakan dalam pelayanan publik. 

Ini juga berlaku bagi Yahudi yang tidak boleh menggunakan perhiasan kepala khas Yahudi, wanita Muslim juga dilarang menggunakan kerudung. 

"Tiap orang bebas memeluk agama apa pun apakah itu Yahudi, Hindu, Buddha, Islam, atau Kristen," kata sang Dubes.

Berawal dari perkataan musuh Perancis, yaitu Turki, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kesehatan mental Macron perlu diperiksa, kemudian Erdogan lantas mengajak untuk memboikot barang-barang Perancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun