Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diwawancara Susi Pudjiastuti, Si Leher Beton Ceritakan Masa-masa Kelamnya

4 Oktober 2020   10:02 Diperbarui: 4 Oktober 2020   09:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susi Pudjiastuti mewawancarai Mike Tyson (kumparan.com)

Tyson merebutnya dari Trevor Berbick dengan TKO dalam perebutan gelar juara WBC pada 22 Nopember 1986. Ketika itu usianya 20 tahun dan 145 hari.

Si Leher Beton juga tercatat sebagai petinju pertama yang mengawinkan empat gelar versi badan tinju dunia kelas berat sekaligus, yaitu IBF, WBC, WBA, dan The Ring. Luar biasa.

Kariernya sempat terhambat dikarenakan berbagai kasus hukum yang menjeratnya. Tyson makan asam garam masuk keluar pintu penjara.

Selepas keluar dari Lapas di Indiana pada 1995, Tyson mengumumkan kepada publik bahwa kini dia mulai memeluk agama Islam. Namanya pun berubah menjadi Malik Abdul Aziz.

Si Leher Beton mengatakan dia mempelajari agama nabi Muhammad itu selama dia mendekam di penjara.

Apakah Si Leher Beton mempunyai kekhawatiran jika suatu saat rekornya sebagai juara dunia termuda terpecahkan?

"Rekor ada untuk dilampaui, saya akan hormati siapa nanti yang bakal memecahkannya," ucapnya kepada Susi Pudjiastuti.

Setelah beberapa kali keluar masuk penjara, dia sempat meneruskan kariernya dan masih menjadi booming di seluruh dunia, sampai dia memutuskan untuk gantung sarung tinju di usianya yang memasuki 39 tahun.

Laga terakhir yang dilakoninya adalah pada bulan Juni 2005 berhadapan dengan Kevin McBride asal Skotlandia. Sayang, hal tersebut tidak diukirnya dengan manis, Tyson kalah.

Selang 15 tahun kemudian, Si Leher Beton menjadi viral lagi. Ini disebabkan karena dia menyatakan akan kembali naik ring di usianya yang di atas 50. 

Namun Tyson mengatakan laga yang direncanakan melawan Roy Jones Jr pada Nopember 2020 itu bukanlah dengan tujuan untuk mendapatkan uang, tapi semata-mata untuk amal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun