Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tangan Kidal Menurut Prof Yohanes Surya

16 Agustus 2020   10:13 Diperbarui: 16 Agustus 2020   10:12 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis kidal (disdikpora.buleleng.go.id)

Beberapa kelebihan hasil penelitian itu di antaranya, orang yang bertangan kidal itu lebih kreatif, memiliki kemampuan matematika yang lebih baik, dan juga memiliki memori yang lebih baik.

Terlepas dari benar atau tidaknya penelitian tadi, pakar pendidikan Profesor Yohanes Surya, M.Sc, PhD, mengatakan tidak ada yang salah dengan orang yang kidal.

Chris Mc Manus dalam bukunya Right Hand, Left Hand, menulis kurang bijaksana memaksakan orang yang kidal sejak lahir dipaksakan menggunakan tangan kanan.

"Setiap orang memiliki kelebihan dan talenta masing-masing" kata Manus.

Prof. Drs. Yohanes Surya, M.Sc. PhD adalah seorang fisikawan asal Indonesia yang dilahirkan di Jakarta, 6 Nopember 1963 (56 tahun).

Lulusan Universitas Indonesia dan College of William and Mary itu kini aktif di berbagai pelatihan fisika dan matematika.


Yohanes Surya dikenal sebagai seorang pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia yang anak asuhnya menenangkan banyak prestasi dan mengalungi medali dari dunia internasional.

Pada tahun 1994 Yohanes Surya memutuskan untuk pulang ke tanah air dari Amerika Serikat dan langsung turun tangan menjadi pembimbing TOFI (Tim Olimpiade Fisika Indonesia).

Karena bimbingan dan kepelatihannya, anak-anak asuhnya berhasil mengharumkan nama bangsa di berbagai event.

Kurun waktu 1993-2007 anak-anak asuhnya telah mengantongi setidaknya 54 medali emas, 33 medali perak, dan 42 medali perunggu dari dari berbagai ajang sains dan fisika internasional.

Bahkan pada tahun 2006, salah seorang siswa asuhannya, Jonathan Pradana, berhasil memperoleh predikat "The Absolute Winner" (juara dunia) di Singapura, tepatnya di International Physics Olympiad XXXVII.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun