"Saya langsung angkat koper ke Belanda dan terbang lagi ke Indonesia," kisahnya.
Seperti yang didengung-dengungkan pemerintah tentang normal baru, pemain gelandang tengah itu sangat mendukung karena potensi sepakbola berjalan lagi, dia sudah sangat rindu merumput.
Pemain bernomor punggung 10 ini menilai tentunya new normal itu sudah diperhitungkan masak-masak, semua masyarakat diharapkan mengikuti aturan.
"Kondisi yang tidak bagus untuk semua orang, organisasi, dan bisnis. Hidup harus berlanjut," tuturnya.
Semenjak rehat karena wabah korona, sudah tiga bulan dia tidak bermain bersama teman-temannya di Persija, teringat terakhir kali Klok main adalah melawan Bhayangkara FC dalam tandang 14 Maret 2020.
Penerapan new normal yang digemakan tentu juga direspon oleh induk organisasi sepakbola. PSSI memiliki rencana untuk memulai kembali Liga, baik Liga 1 maupun 2.
Sayang, memasuki bulan April 2020 lalu, proses naturalisasi Marc Klok sebenarnya sudah memasuki tahap akhir, tapi penyelesaiannya menjadi terhambat karena pandemi Covid-19.
Pemerintah keburu melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan karantina yang membuat semua aktivitas terhenti, termasuk mengurus ijin kepindahan menjadi WNI Marc Klok.
"Sekarang ada korona, saya tidak tahu lagi, semoga setelah berlalu, segalanya menjadi lancar" katanya waktu itu.
Persija untung jika Klok WNI, sebab tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu masih mempunyai satu jatah lagi menambah pemain asing.