Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Kejemawaan" Klopp Memakan Korban

18 Desember 2019   14:04 Diperbarui: 18 Desember 2019   14:16 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juergen Klopp (liverpoolfc.com)

Menjadi juara Liga Champions memang bergengsi, namun seperti Liverpool yang juara musim lalu, pada musim berikutnya tentu bakal menambah beban akan padatnya jadwal kompetisi yang harus dilakoni.

Di Liga Inggris, Liverpool melakoni beberapa laga, belum lagi di Liga Champions, dan Piala Liga Inggris. Parahnya, jadwal semifinal Piala Inggris hanya berselang sehari saja dengan jadwal Piala Dunia Antar Klub yang berlangsung di Doha, Qatar.

Sebagai juara Liga Champions, Liverpool tampil mewakili Eropa, dan pada Kamis (19/12/2019) pukul 00.30 dinihari WIB The Reds dijadwalkan berlaga melawan juara Liga Champions Amerika Tengah dan Utara, Monterrey asal Meksiko.

Sedangkan semifinal Piala Liga Inggris yang berlangsung di Birmingham, digelar sehari sebelumnya (Rabu, 18/12/2019 dinihari WIB).

Peristiwa yang jarang terjadi, pelatih Liverpool dihadapkan kepada kondisi pelik.

Klopp sebenarnya menganggap kedua turnamen tersebut sama-sama penting, tetapi pelatih asal Jerman itu lebih memilih skuat utamanya ke Doha.

Tidak mungkin lah, kalau nama-nama seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk atau Alisson Becker main di Piala Inggris (menghadapi Aston Villa), lalu mereka langsung terbang sejauh 6.965 kilometer dari Birmingham ke Doha?

Klopp lantas coba memecahkan masalah itu dengan membagi dua timnya. Yang berangkat ke Qatar adalah skuat utama, langsung di bawah pimpinannya, sedangkan yang di Birmingham adalah tim kedua di bawah pelatih Neil Critchley.

Klopp pun sempat berang dengan jadwal yang bentrok itu, dan dia ungkapkan ke Harian The Guardian.

"Mereka tidak bisa menetapkan jadwal yang baik," ujar Klopp.

"Kejemawaan" Klopp akhirnya menelan korban.

Pasukan Liverpool di Birmingham adalah skuat muda dengan rata-rata pemain yang diturunkan melawan Aston Villa adalah 19 tahun 186 hari.

Liverpool muda yang didampingi Neil Critchley di pinggir lapangan pun akhirnya dibantai 0-5 oleh tim promosi EPL, Aston Villa.

Kelima gol tersebut diciptakan oleh Conor Hourihane, dua gol oleh Jonathan Kodjia dan dua gol bunuh diri dari Wesley dan Morgan Boyes.

Sehingga demikian Liverpool gagal, dan Aston Villa lah yang melaju ke semifinal Piala Liga Inggris.

Sikap menomorduakan Klopp pada Piala Liga dikecam banyak pihak karena Klopp dianggap tidak menghormati turnamen yang sudah menjadi tradisi di sana.

Liverpool sebagai favorit seharusnya tidak main-main dengan kompetisi ini.

Namun nampaknya Klopp tidak peduli dengan kecaman-kecaman itu, baginya Piala Dunia Antar Klub lebih penting.

Performa Liverpool dengan skuad utamanya yang sekarang nampaknya sayang kalau tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin, apalagi Liverpool selalu gagal di turnamen Piala Dunia Antar Klub itu dalam tiga kesempatan.

Memang sangat sulit apa yang dihadapi Klopp, pernahkah ada tim yang begitu superior dapat meraih empat gelar turnamen sekaligus?

Jadwal Liverpool sangat padat! Dalam hati Klopp sebenarnya menangis menghadapi masalah pelik ini, ada rasa penyesalan yang harus dikorbankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun