Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sang Habib Mulai Realistis?

14 Juni 2019   07:00 Diperbarui: 14 Juni 2019   07:07 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemendagri mendengarkan suara dan saran dari masyarakat tentang pro kontra apakah ijin FPI (Front Pembela Islam) pimpinan Habib Rizieq Shihab akan diperpanjang atau dibekukan. Dari laman change org. didapat empat petisi, dua mendukung, dua menolak perpanjangan tersebut.

Lantas kemudian seseorang yang menamakan dirinya 7inta Putih membuat petisi agar status WNI Habib Rizieq Shihab dicabut saja. Usulan sudah disampaikan kepada Presiden RI, dan tiga menteri terkait.

Adapun masa kadaluarsa ijin FPI akan sampai pada 20 Juni 2019.

7inta Putih beralasan jika FPI dibubarkan, maka Rizieq akan membentuk ormas dengan nama lain, namun tetap di bawah komandonya.

Adapun ketiga menteri yang terkait tersebut adalah Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, serta Menko Polhukam.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan mencabut hak WNI seseorang bukanlah perkara mudah.

Yasonna Laoly mengatakan mencabut WNI seseorang ada aturan hukumnya, terkecuali kalau orang itu perang membela negara orang lain, juga apabila si orang itu memang atas kemauan sendiri melepaskan kewarganegaraan WNI nya.

Hal tersebut dijelaskan Yasonna Laoly pada Kamis (13/6/2019) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakpus.

Adapun beberapa kalangan mengatakan bahwa Rizieq Shihab terkait dengan ISIS.

Pernyataan tersebut dibantah Munarman, Sekretaris Umum FPI, "Ini jelas-jelas fitnah, mereka tidak mengetahui dimana posisi Rizieq. Dia orang bodoh yang cuma asal jeplak saja," katanya.

Namun Rizieq juga mengatakan kepada pengikutnya agar jangan cemas jika keputusan MK memenangkan kubu Jokowi-Ma'ruf. Tidak seperti biasanya, Rizieq berbicara begitu, yang sering provokatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun