Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Barisan Sakit Hati dan Menteri dari Negara Fiksi

14 April 2019   05:00 Diperbarui: 14 April 2019   05:22 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyebutan sejumlah nama itu mendapat tanggapan dari TKN Jokowi-Ma'ruf.

Menurut Ace Hasan Syadzily, nama-nama itu adalah calon menteri dari negara fiksi. Tidak ada yang istimewa dan tidak ada yang luar biasa.

Dilihat oleh Ace, dari nama menteri yang disebut Prabowo, minim sekali menteri dari Partai Demokrat. Bahkan nama putra dari SBY, AHY, tidak disebutkan.

Yang ada nama cuma nama-nama seperti Dede Yusuf dan Amir Syamsuddin yang sudah dikenal publik. Ini mengartikan Partai Demokrat hanya dijadikan sebagai vote getter saja.

Menurut Ketua DPP Golkar itu, Prabowo hanya mencari simpati saja menjelang hari-hari akhir pencoblosan. Deretan nama-nama yang disebut tidak berpengaruh. "Mereka hanya deretan kandidat menteri fiksi," kata Ace.

Dari sederetan nama calon menteri itu, Prabowo menyebutkan bahwa dia tidak mengecek mereka berasal dari partai mana. Ada anak muda, ada yang pakai dasi, ada yang nggak pakai dasi, dan ada juga yang profesional.

Prabowo juga mengatakan dia tidak memasang iklan mencari putra dan putri terbaik bangsa. "Mereka datang sendiri," katanya.

Selain Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung, ada juga nama-nama seperti Sufmi Dasco (waketum Gerindra), Fahri Hamzah (waket DPR RI), Fadli Zon, dan lain-lain.

Selanjutnya, Ace Hasan Syadzily juga menyebutkan bahwa deretan calon menteri fiksi Prabowo itu sebagai menteri "barisan sakit hati".

Menurutnya, nama-nama itu kontroversial, tanpa jejak yang jelas. Tidak juga istimewa dan luar biasa.

"Sangat kelihatan, ini hanya bagi-bagi jabatan saja," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun