Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cermat Kelola Keuangan Bagi Pekerja Lepas

3 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 3 Mei 2018   08:03 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesalahan yang umum dilakukan pekerja lepas adalah pengeluaran yang lebih besar dari penghasilan yang berujung pada utang.

"Berutang memang terkesan menambah penghasilan karena dapat 'uang tambahan', namun sebenarnya kita justru menambah pengeluaran, yaitu cicilan utang yang harus dibayar, yang jika dihitung totalnya lebih besar dari uang yang kita dapat di awal," tegas Tyas.

Inilah yang akhirnya membuat keuangan tidak sehat, karena penghasilan yang diterima semakin kecil dikurangi cicilan yang semakin membesar. Padahal, saat pengeluaran lebih besar dari penghasilan, ada tiga pilihan solusi: menambah penghasilan, mengurangi pengeluaran, dan kombinasi keduanya.

Tyas juga menyarankan agar pekerja lepas menyiapkan minimal dua alokasi dana, yaitu tabungan operasional dan tabungan dana darurat. Dari setiap penghasilan yang diterima, yang dialokasikan ke tabungan operasional adalah jumlah pengeluaran yang sudah dihitung.

Kemudian, siapkan tabungan dana darurat yang dapat meng- cover kebutuhan primer saat job menurun, yakni tabungan sejumlah 6-12 kali kalkulasi pengeluaran. Pastikan dana darurat hanya digunakan untuk kebutuhan yang benar-benar penting, karena semakin besar pengeluaran, semakin cepat pula tabungan dana darurat habis.

Yang tak kalah penting, para pekerja lepas juga harus pintar mengatur waktu dan menjaga kesehatan, agar keseimbangan hidup terpelihara.


"Alangkah baiknya jika pekerja lepas mengusahakan agar penghasilannya stabil, minimal mencukupi kebutuhan bulanan. Untuk itu, tingkatkan keahlian agar menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga produk atau jasanya terus diminati dan mendatangkan penghasilan berkelanjutan," pungkas Fitria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun