Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cermat Kelola Keuangan Bagi Pekerja Lepas

3 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 3 Mei 2018   08:03 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin banyak kaum pekerja yang memilih untuk tak terikat pada satu tempat. Jelas, satu tantangan khas bagi mereka adalah pendapatan yang fluktuatif.

Menurut Forbes, jumlah orang yang memilih menjadi pekerja lepas alias freelancer terus meningkat. Survei skala besar di Amerika Serikat melaporkan bahwa saat ini ada sekitar 55 juta pekerja lepas di sana, atau 35 persen dari keseluruhan tenaga kerja mereka.

Bagaimana dengan negara kita? Sebastian Siseles, Direktur Internasional Freelancer.com - situs daring tempat pekerja lepas berjejaring - menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara di dunia dengan jumlah pekerja lepas terbanyak.

Bekerja lepas memang menawarkan banyak manfaat, tapi tantangannya juga tidak kecil. Salah satu yang paling dominan adalah persoalan pendapatan yang tidak tetap, dari segi jumlah maupun waktu. Apalagi, freelancer umumnya tidak mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan, bonus, dan tunjangan hari raya.

Problem keuangan utama para pekerja lepas adalah menyesuaikan penghasilan yang diterima dengan uang yang dikeluarkan.

"Ini karena penghasilan berubah-ubah sedangkan kebutuhan tetap, bahkan bisa lebih tinggi saat terjadi risiko seperti sakit atau kecelakaan, melahirkan, atau hari raya," jelas Agustina Fitria Aryani, S.Si., CFP AEPP  QWP, Head Financial Planner di OneShildt Financial Planning.


Karena itulah, Fitria mengingatkan bahwa para pekerja lepas perlu mengantisipasi kondisi yang bisa memengaruhi kestabilan keuangan mereka. Misalnya, dengan memiliki asuransi kesehatan, minimal BPJS Kesehatan.

"Jika ingin cakupan proteksi yang lebih luas dan nyaman, tambah dengan asuransi kesehatan swasta yang menanggung semua biaya rawat inap. Sedangkan pengganti penghasilan saat tidak bisa bekerja, dapat menggunakan dana darurat," saran Fitria.

Pendapat senada disampaikan Yosephine P. Tyas, S.Kom., MM, CFP, dari Joseph Consultant.

"Penghasilan yang tidak tetap adalah tantangan bagi freelancer. Karena itu tetapkan jumlah kebutuhan pokok, sehingga jika penghasilan yang diterima lebih besar dari pengeluaran, maka sisanya perlu ditabung, jangan dihabiskan semua. Ini untuk antisipasi kala penghasilan yang diterima lebih kecil," saran Tyas.

Menurut Tyas, perbedaan besar antara pekerja lepas dan pekerja tetap adalah pada pengaturan pengeluaran. Pekerja tetap berpatokan pada gaji yang diterima, setelah itu baru membuat anggaran pengeluaran yang disesuaikan dengan penghasilannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun