Transplantasi ginjal (m.riau24.com)
Kabar gembira? Dari sisi kemanusiaan, mungkin ada yang berpendapat jika penemuan yang satu ini lebih ramah "kemanusiaan".
Teknologi berkembang sedemikian cepat merambah ke segala bidang kehidupan, termasuk ke dunia kedokteran. Teknologi baru ditemukan karena adanya penelitian yang dilakukan oleh ahlinya.
Reuters, Rabu (20/10/2021) memberitakan jika para ilmuwan kini sudah berhasil melakukan transplantasi ginjal kepada manusia dengan menggunakan ginjal hewan babi!
Kalangan ilmuwan kini secara "kebetulan" mendapatkan persetujuan dari keluarga pasien yang akan menjadi objek penelitian.
Si pasien yang menjadi "kelinci percobaan" itu sebelumnya berada dalam kondisi koma. Untuk memperpanjang hidupnya dia harus dibantu oleh alat bantu pernafasan.
Si pasien dalam hal ini bermasalah dengan organ ginjalnya. Beruntung keluarga si pasien menyetujui percobaan penggunaan ginjal babi untuk dipasangkan kepada manusia.
Sebelum dipasangkan, ginjal babi itu disimpan dulu di luar tubuh. Hal tersebut untuk mewaspadai jika ada sesuatu yang membahayakan (selama 3 hari). Ginjal babi juga dimodifikasi dulu supaya nantinya tidak terjadi penolakan yang menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh.
Setelah dipasangkan, ternyata berhasil!
Peneliti utama studi, Dr. Robert Montgomery mengatakan ginjal babi yang ditransplantasikan itu juga menghasilkan urin seperti layaknya ginjal manusia.