Psikolog yang akrab disapa Mia ini menekankan, persiapan perlu dilakukan secepat mungkin. Bukan hanya beberapa tahun sebelum usia pensiun tiba, namun jika seorang dewasa yang kini sudah menggeluti aktivitas dan mencari pendapatan mandiri sudah bisa mempersiapkan sedini mungkin.
Pada dasarnya, lanjut Mia, suatu hal yang sudah biasa dilakukan kemudian tiba-tiba menghilang tentu membuat individu "kehilangan". Karenanya secara psikologis terjadi kebimbangan, khawatir dan lunturnya antusias hidup
 Hal ini hanya akan terjadi pada individu yang tidak memiliki persiapan.
Kondisi serupa juga disampaikan oleh Yanti, "Seseorang yang akan memasuki masa pensiun umumnya merasa cemas, semangat kerja menurun atau sebaliknya bekerja keras mengejar target, konsentrasi tidak fokus, orientasi pada kepentingan diri,"
Problem yang lazim terjadi mengatasi masalah keuangan, yang tadinya mendapat penghasilan tetap dan mencukupi, saat pensiun pemasukannya sudah lebih kecil dan hilangnya kemudahan atau fasilitas.
"Hilangnya status sosial, harus belajar menjadi 'orang biasa', partisipan pendengar atau pengamat yang baik, intinya mengasah sikap bijaksana," ungkapnya.
Mia menambahkan, PPS bisa terjadi pada siapa saja, saat individu timbul perasaan tidak rela atau tidak siap melepaskan kejayaannya di masa lalu dan apa yang sudah diraihnya. Pada individu yang sudah sangat nyaman biasanya disertai dengan kedudukan yang memuaskannya, sangat mementingkan pengakuan dari lingkungan sosial atas prestasinya dan cenderung berkepribadian ambisius.
"Setelah pensiun dimana semua hal yang biasa didapatkan hilang, maka ia merasa terguncang, hidupnya tidak stabil. Muncullah kegelisahan, haus akan situasi masa lalu yang membuatnya terkena PPS," kata Mia.
Hal ini rentan terjadi pada individu yang ambisius, kaku, dan biasanya mendapat kepuasan diri dari faktor eksternal seperti merasa dihormati, dilayani dan mendapat pengakuan dari lingkungan sosial.
Yanti menimpali, PPS rentan terjadi pada individu yang tertutup (introvert),sulit menerima kenyataan, cara pandang tertutup atau mudah menyalahkan atau menyesali situasi diluar dirinya, seorang yang jati dirinya berada dibalik posisi atau kedudukan.
Mia mencatat gejala dini yang paling mudah dideteksi adalah perasaan cemas dan gelisah saat membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya setelah pensiun.