Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sadarlah Kawan

6 Agustus 2020   06:40 Diperbarui: 6 Agustus 2020   06:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan,
Tetaplah aku
Tidak pernah berubah
Kokoh pendirianku
Menancap
Mengakar
Tak goyah rayu menyesatkan

Sudah aku katakan
Dari hari ke hari
Setiap detik waktu
Mengabarkan agar bisa memahami
Namun dirimu mengganggap angin berlalu

Terlihat jelas
Apa yang terpaparkan
Janji-janji tinggallah janji
Senyum mengandung dusta
Hingga beranak tanpa kepastian

Berkacalah pada cermin yang tidak retak
Gunakan naluri jika ingin bertindak
Agar cerah terang mengiringi langkah
Naik dan turun imbangi dengan doa
Kelak buah terunduh manis penuh nikmat

Surabaya, 6 Agustus 2020


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun