Mohon tunggu...
Rudy Yuswantoro
Rudy Yuswantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Puisi adalah jiwaku

Penikmat Literasi || Pecandu Rindu || Pemital Aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengetuk Pintu Sunyi

1 Juli 2019   14:14 Diperbarui: 1 Juli 2019   14:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melangkah; pasti
Tak peduli tapak tergores
Darah menetes di celah jari kaki
Tetap hiraukan kerikil yang berserakan

Kubuka jendela harapan
Menatap tajam jauh keluar
Bersama fajar menerangi semesta
Ayunan kaki terus menuju impian

Dan dikala mengetuk pintu sunyi
Dalam dzikir yang kutasbihkan
Antara doa~doa meminta
Jadikan hidup penuh berkah

Illahi Robb...
Serah pasrah menata diri
Terima kasih atas hidayah~Mu
Yang menyadarkanku dari gelapnya gelap

Surabaya, 1 Juli 2019


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun