kalau salah maafkanlah, ucapku
tak bermaksud menyudut pandang
mencakar-cakar wajah tampan cantikmu
atau merusak titah tahta yang telah di emban
aku menulis untuk membangun
menyadarkan sosok-sosok kemalasan
yang semakin enggan memikirkan adanya
bahkan lebih asik bermain dalam kepalsuan
coba lihat diluaran sana
banyak orang mengunyah empedu
tersiksa indahnya kehidupan saat ini
jatuh terperosok lobang janji yang tertoreh
andaikan waktu memihak
jangan berpikir apa agamanya
tapi pikirlah sebagai seorang manusiaÂ
bertoleransi untuk keutuhan bermasyarakat
Surabaya, 25 Juli 2017 l 06.22 wib
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!