Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Diaspora Indonesia di China

Penulis adalah Warga Negara Indonesia yang saat ini bekerja dan tinggal di Beijing, China. Penulis ingin membagikan hal-hal menarik di Tiongkok berdasarkan perspektif yang objektif bagi pembaca di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kebangkitan Kembali Industri Pariwisata Inbound Tiongkok

2 Mei 2024   09:44 Diperbarui: 2 Mei 2024   18:56 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembok Besar Mutianyu, Beijing, China. Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

Namun, di tengah peningkatan jumlah wisatawan asing, tentunya banyak permasalahan yang muncul, misalnya sulitnya komunikasi bagi wisatawan yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Mandarin.

Oleh karenanya, beberapa langkah pun diambil, saat ini, situs Trip.com, salah satu perusahaan travel online terbesar di dunia asal China telah menyediakan fitur multi-bahasa dan menerima pembayaran lebih dari 30 mata uang asing.

Mengenai masalah pembayaran di China, wisatawan asing juga sudah dapat menggunakan fitur pembayaran digital dengan Alipay ataupun WeChat Pay. Langkahnya pun cukup mudah, pengguna hanya perlu melakukan registrasi di aplikasi terkait, melakukan verifikasi data diri dengan paspor, dan mengoneksikan kartu Visa atau Master mereka.

Langkah Tiongkok dalam mempromosikan sektor pariwisata mendapat respons positif dari komunitas internasional. Surat kabar Perancis Le Figaro dalam sebuah artikelnya menyebutkan Tiongkok memiliki sejarah yang panjang, budaya yang indah, wilayah daratan yang luas dan sumber daya pariwisata yang beragam, sehingga sangat menarik bagi wisatawan Prancis.

"Saat ini, wisatawan dapat memasuki Tiongkok tanpa visa, dan perluasan kebijakan bebas visa telah menjadikan Tiongkok sebagai tujuan wisata yang lebih menarik."

Di samping itu, Organisasi Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini merilis "Barometer Pariwisata Dunia" yang memperkirakan bahwa pasar pariwisata inbound dan outbound Tiongkok akan berkembang pesat pada tahun 2024, sehingga berperan mendorong pemulihan pasar pariwisata global.


Di samping itu, banyak tantangan lain yang dihadapi Tiongkok dalam pengembangan lebih lanjut pasar pariwisata inbound. Misalnya, sulitnya memesan tiket masuk objek wisata menjadi kendala bagi sejumlah biro perjalanan yang melayani wisatawan asing.

Banyak objek wisata terkenal mengharuskan wisatawan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu dengan identitas asli. Sistem reservasi dan rebut-rebutan tiket sejumlah objek wisata populer menyebabkan banyak wisatawan gagal melakukan perjalanan ke Tiongkok.

Untuk mengatasi permasalahan seperti ini, diperlukan koordinasi yang lebih erat antara pemerintah, perusahaan travel dan pihak terkait lainnya untuk menyediakan layanan yang lebih nyaman bagi wisatawan asing.

Sejak kuartal keempat tahun 2023, Tiongkok terus mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan sektor pariwisata inbound. Hal ini dilakukan karena pengembangan pariwisata inbound adalah langkah utama untuk mendorong pengembangan perdagangan jasa, sekaligus cara untuk memperlihatkan citra Tiongkok di dunia Internasional.

Jika melihat jauh ke depan, melalui perbaikan dan inovasi berkelanjutan industri pariwisata, maka tidaklah mustahil pariwisata inbound Tiongkok akan mengalami booming pada awal tahun 2024, yang akan membawa dampak ekonomi yang lebih luas secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun