Mohon tunggu...
Rudyanto Rijadi
Rudyanto Rijadi Mohon Tunggu... profesional -

Pengrajin Arsitektur dan Interior, domisili di Sawangan Depok dan Denpasar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gusti Allah Tidak Tidur...

18 Februari 2013   12:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:06 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat @Amir Teguh Pamudji mengilhami tulisan ini, berkat status facebook yang membawa saya untuk mengingat saat awal menjalankan pekerjaan ini, yakni ada satu pekerjaan yang membutuhkan desain kursi. Sederhana memang, namun pelajaran berharga selama di kantor dahulu, bahwa setiap produk desain harus ribet melewati tahap mock-up selanjutnya akan dikritisi dan di-develop lagi sebelum diproduksi.
Namun saya belum memiliki bengkel kerja furniture, dan diputuskan saya akan 'minta tolong' pembuatan mock-up pada beberapa rekanan yang masing2 sudah kenal baik.
Rekanan pertama dengan sigap langsung mempelajari gambar kami dan langsung menghitungkan biaya mock-up, sekaligus membicarakan produksi nantinya dengan embel-embel harga spesial. Mock up akan dibuatkan gratis termasuk development hanya jika kontrak produksi nantinya diserahkan padanya. Development tidak dilayani jika tidak ada kepastian mengenai kontrak produksi nantinya. Wajar, dan masuk akal, namanya juga prinsip hati2 untuk menghindari tipu daya kali2 aja kami cheating ( hanya butuh sarana developing gratisan ). Profesional, dan kami sangat menghargainya.
Rekanan kedua dengan sigap langsung mempelajari gambar, dan minggu berikutnya mock up nya langsung jadi(!) Tentunya saya girang sekali. Tidak ada embel2 tentang kontrak produksi, karena sama rekanan yang ini, memang saya ngga bilang kalo kursi ini mau dibikin banyak, cuma model aja buat presentasi . Ngomong pahitnya sajalah, frankly speaking tidak menjanjikan apapun kepada rekanan ini kecuali kebaikannya dibalas Allah.  Pokoknya hanya sekedar bantu saya untuk nunjukin jadi nya produk kursi itu pada pelanggan. Sama2 profesional dan kami sangat menghargainya.
Waktu berlalu, kerjaan bertambah, dan saat tiba menentukan siapa yang berhak bikin produk kursi tadi, pelanggan belum menentukan kontraktor untuk mengerjakan produk kursi tadi. Ada banyak penawaran, dari banyak perusahaan besar namun ngga tau kenapa pilihan pelanggan saya kok jatuh pada rekanan yang bikin mock up gratis ini, padahal workshopnya kapasitasnya kecil, SDM ndeso. Alasannya sederhana, "kan dia udah pernah bikin, ya udah terusin aja". Eh, jadilah rekanan kedua tadi mengerjakan kursi2 tadi dalam jumlah yang besar, malah ada tambahan pekerjaan yang banyak lagi, dan kalo ditotal nilai kontraknya malah jauh melebihi nilai kontrak saya. uassem...
Setelah saya berburuk sangka dan bertanya lebih lanjut, mock up gratisan tersebut ternyata bukan strategi cari muka, namun hanya karena dia mau bantu saya menyelesaikan pekerjaan, itu saja. Saya yakin dia jujur, karena saya saat itu juga masih punya hutang pelunasan proyek sama dia. Kalo bukan karena ikhlas, mana mau dia kasi bantuan lagi gratisan pula, tanpa jaminan, disaat saya masih ngutang sama dia. Ilmu ikhlas tingkat advance.
Gusti Allah mboten Sare, Dia selalu terjaga, stand by, selalu melihat amal baik atau buruk kita dan siap memberikan balasan kapan pun Dia mau.. Good deed is beyond of all economic. There's only 'o' (read: 'o' or 'zero' or 'nothing' ) between God an good. Jadi kalo mau kerja, berbuat baiklah,  curahkan kemampuan semaksimal mungkin, lupakan pamrih, lalu pulang temui keluarga, istirahat, tidur....  dan lupakan soal rejeki balasan dari Allah nantinya, itu hak prerogatif Gusti Allah.. karena percayalah Beliau tidak pernah tidur


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun