Darwin: "Keindahan sering kali terkait dengan seleksi seksual. Misalnya, burung merak jantan yang indah lebih menarik bagi betina, sehingga memiliki peluang reproduksi lebih tinggi."
Aristoteles: "Keindahan adalah topik yang menarik. Apakah ia memiliki tujuan intrinsik, atau hanya produk sampingan dari proses alami?"
Ibnu Rusyd: "Keindahan adalah bukti kebesaran Tuhan. Ia menciptakan alam tidak hanya untuk fungsi, tetapi juga untuk direnungkan dan dinikmati manusia."
Darwin: "Keindahan tidak memerlukan penjelasan metafisik. Ia adalah hasil seleksi alam dan mekanisme adaptasi yang bekerja selama jutaan tahun."
 Ibnu Rusyd: "Darwin, apakah Anda tidak melihat bahwa keindahan yang begitu kompleks menunjukkan keterlibatan Pencipta yang cerdas?"
 Darwin: "Sebaliknya, saya melihat keindahan sebagai bukti kekuatan seleksi alam. Kompleksitas adalah hasil dari proses panjang, bukan intervensi supranatural."
Aristoteles: "Menarik. Kalian melihat keindahan dari sudut pandang yang berbeda. Apakah mungkin bahwa alam memiliki keindahan fungsional sekaligus makna transendental?"
Ibnu Rusyd: "Penjelasan ilmiah memang penting, Darwin, tetapi ilmu tidak dapat menjawab pertanyaan mendasar tentang mengapa alam semesta ada, bukan hanya bagaimana ia berfungsi."
 Darwin: "Sains tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan 'mengapa'. Ia hanya mengeksplorasi 'bagaimana'. Saya melihat bahwa kita tidak memerlukan entitas metafisik untuk menjelaskan dunia."
Ibnu Rusyd: "Namun, pertanyaan 'mengapa' adalah inti dari pencarian kebenaran. Tanpa menjawabnya, pengetahuan kita tidak lengkap."
 Darwin: "Saya tidak menolak bahwa pertanyaan 'mengapa' menarik, tetapi saya menganggap itu lebih relevan dalam ranah filsafat daripada sains."