Mohon tunggu...
Rudi Ahmad Suryadi
Rudi Ahmad Suryadi Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar Keislaman

Mengeja rangkaian kata dalam samudera khazanah keislaman

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Pembuka untuk Tafsir Al Quran bi Al Quran

5 Mei 2020   11:37 Diperbarui: 5 Mei 2020   16:56 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kitab Adhwa al-Bayan | Sumber: warisansalaf.wordpress.com

Adalah Syaikh Muhammad al-Amin Asy-Syanqithi, yang menulis kitab Adhwa' al-Bayan fi Idhah al-Qur'an bi al-Qur'an.  Kitab ini terbilang masyhur di kalangan pengkaji ilmu al-Qur'an dan tafsir terutama yang fokus pada tafsir bi al-ma'tsur.  

Corak tafsir ini menyajikan penafsiran al-Qur'an dengan al-Qur'an, al-Qur'an dengan hadis, dan al-Qur'an dengan pendapat sahabat. Salah seorang pemikir kontemporer, Abu Khalid Nashir bin Sa'id bin Saef menulis kitab yang mengkaji karya Asy-Syinqithi di atas, Mukhtar al-Bayan fi Taudhih Manhaj Tafsir Adhwa al-Bayan.

Dalam penelitiannya, Abu Khalid menyebut bahwa metode yang dikembangkan oleh Asy-Syinqithi adalah penafsiran al-Qur'an dengan al-Qur'an, al-Qur'an dengan hadis, al-Qur'an dengan pendapat sahabat, menjelaskan masalah ushul fikih, akidah, dan aspek kebahasaan.  

Corak metode ini yang dipegang oleh Asy-Syinqithi dalam memaparkan penafsiran setiap ayat.  Dalam menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an ini, Asy-Syinqithi menerapkan beberapa macam cara.   

Penjelasan penunjukkan kalimat al-Qur'an. 

Cara ini berkaitan dengan penyebutkan kalimat dalam al-Qur'an sesuai dengan apa yang dituturkan pada ayat. Seperti kata adh-dhalal dalam al-Qur'an ditunjukkan untuk tiga makna. 

Makna pertama adalah keluar dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat, seperti pada QS. Al-Fatihah: 7." (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Makna kedua, kata adh-dhalal berarti hancur, tersembunyi, lenyap, seperti pada QS. As-Sajdah:10, "Dan mereka berkata, "Apakah apabila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami akan berada dalam ciptaan yang baru?".  Makna ketiga, kata adh-dhalal ditunjukkan untuk makna keluar atau jauh dari pengetahuan yang hakikat, atau kebingungan,  seperti pada QS. Adh-Dhuha: 7. "dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk". B

ingung pada ayat ini adalah Kebingungan untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal. Lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad saw.

Menerangkan ayat dengan ayat. 

Asy-Syinqithi menggunakan dua cara. Pertama, menjelaskan ayat dengan ayat. Kata al-anhar yang berarti "sungai-sungai" pada QS. Al-Baqarah:25, tidak dijelaskan apa itu sungai-sungai di surga? Allah Swt. menjelaskannya pada QS. Muhammad:15.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun