Mohon tunggu...
Rubiakto
Rubiakto Mohon Tunggu... Bismillah

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hampir Mati, Dada Sesak, Sulit Bernafas

15 Juli 2025   06:20 Diperbarui: 15 Juli 2025   00:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tak pernah terbayangkan sebelumnya, ini seperti akhir dunia. Dada terasa sesak, proses pernafasan terganggu, udara yang harusnya masuk ke paru-paru tiba-tiba tidak bisa masuk, hanya sedikit, tidak muat lagi.

Nafas hanya satu tarikan nafas pendek, berupaya menyambung nafas, dengan hanya sedikit ruang.

Dengan pandangan mata yang semakin memudar, aku minta tolong istriku,

"Mah tolong kerokin, aku masuk angin," dengan kondisi begitu, tak bisa berbaring. Hanya jongkok, lalu berdiri, lalu diulangi lagi. Aku terus menggeliat mencari posisi supaya dadaku tidak sakit.

Nafasku tersengal, rapat pendek, tidak penuh masuk ke bagian paru-paru. Terasa hanya sedikit udara yang masuk, di ujung dada, di bawah kerongkongan, udara itu sampai. Hingga akhirnya harus ke luar lagi bergantian dengan yang lain.

Jika masuk angin, biasanya saya hanya dikerok, atau diurut seluruh badan, hingga angina itu keluar semua. Bagaimana keluarnya, lewat sendawa.

Saat dipijit biasanya suara sendawa terus keluar, menggelegar, membuang angin yang mengendap di dalam tubuh. Bahkan terkadang juga keluar dari jalur belakang. 'itu normalkan'.

Kemarin tidak keluar, aku bingung, keringat dingin bermunculan, aku semakin bingung.

Istriku menyela, "Ini bukan angin, kalau angin pasti keluar," kata wanita yang kukenal jauh sebelum mengenal Kala.

"Ayo ke dokter," istriku langsung bergegas menyiapkan perlengkapan.

Aku masih belum percaya, kenapa aku? Ini bukan masuk angin biasa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun