Mohon tunggu...
Rustam
Rustam Mohon Tunggu... Jurnalis - Kuli tinta

Menulis dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Hantu Perempuan Penasaran dan Gudang Penyimpanan

20 November 2019   17:10 Diperbarui: 20 November 2019   17:19 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Liputan6.com

Pada waktu yang disepakati, pukul 10 malam, kami bertiga akhirnya berjalan ketempat itu. Nakku dan Irmang tampak malas. 

"Kenapa kita harus melakukan ini?" tanya Irmang.

"Sudah. Ayolah, satu kali saja. Toh menurut cerita, kan tidak ada yang mati karena melihat hantu itu," ucapku meyakinkan kedua temanku itu.

"Kalau sudah kelihatan, kita langsung saja lari sekencang-kencangnya," kataku lagi. Kedua temanku itu menerima penjelasanku barusan.

Saat kami sampai di depan gudang, suara binatang memecah sunyi. Kami sempat kaget, tapi niatku sudah bulat, percobaan ini harus terus berlanjut. 

Sekitar 15 menit ditempat itu, kami tak melihat apapun. Hantu seram yang dibicarakan orang-orang itu belum juga nampak. Tapi tidak lama kemudian, suara dari arah gudang mengagetkan kami. 

Bulu kudukku langsung merinding. Bahkan, Nakku dan Irmang sudah mau berlari, tapi kutahan. "Tunggu dulu". 

Suara seperti langkah kaki terdengar, saya langsung menoleh ke segala arah, memastikan asal suara itu. Degup jantungku terasa berdetak semakin kencang. Aku sudah mulai goyah. "Kayaknya saya harus lari."

Tidak lama kemudian, suara terdengar. "Apa yang kalian lakukan?" syukurlah ternyata itu hanya suara Daeng Bassa. Ia berjalan dari dalam gudang dan menginjak daun-daun kering yang sedari tadi bikin takut.

"Kami cuma jalan-jalan, Daeng. Tidak ada kegiatan besok kan kami juga libur sekolah," kataku terbata-bata menjawab.

"Sudah pulang sana." kata Daeng Bassa dengan nada agak tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun