Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gadis Kecil Itu

29 Januari 2016   06:04 Diperbarui: 29 Januari 2016   08:11 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://img11.deviantart.net/3917/i/2006/081/7/c/evil_sweet_symphony_ver_2_by_vengerin.jpg"][/caption]Mereka memang sudah terbiasa dengan simphoni iblis yang menghiasi dinding tengkorak kepalanya

Symphony Mozart, Chopin, Beethoven terus terngiang bahkan terkadang lagu kopi dangdut terdengar sayup

Angannya juga terbiasa melihat laba-laba janda hitam yang rajin merajut jalanya di atas hamparan dawai patah, sepatu kulit lusuh dan biola tua di sudut ruang imajinasinya

Dia juga tau laba-laba itu setia menunggu saat saat yang dirindukannya…

Saat ketika kelelawar penghisap darah mencumbunya sampai ujung ajal

Symphony hitam dan bayangan itu membuatnya tersenyum bahagia


Angin surga bahkan tidak mampu menghapus bayangan hitam itu

 

-oOo-

 

Ada sedikit kesejukan di raut mukanya ketika dia memandang bayangan gadis kecil dibalik kaburnya kaca yang tertimpa gerimis pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun