Mohon tunggu...
Arum Fajar
Arum Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah Kecil

18 Mei 2024   10:30 Diperbarui: 18 Mei 2024   10:40 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mak
Panggilanku kepada sang wanita tangguh itu
Tak usah tanyakan setangguh apa dirinya
Percuma, tak akan kuceritakan kepada kalian

Mak
Ingatkah kau pernah memarahiku kala aku berusaha mengeja kata demi kata yang telah kau jelaskan?
Kala aku berusaha menghitung angka per angka yang telah kau ajarkan
Kala aku berusaha menulis tapi tak sesuai dengan apa yang kau harapkan

Pak
Panggilanku kepada sang pria pekerja keras sekaligus pelindung
Pelindung bagi rumah kecil ini
Tak usah tanyakan bagaimana ia memerankan seorang pelindung
Percuma, kalian tak juga dapat merasakan

Pak
Ingatkah kau juga pernah mengajariku kala wanita itu memarahiku?
Bertukar peran mengajar agar lebih berperasaan
Kerja sama yang dibangun tapi tak kunjung rampung
Malah berakhir pada kata bingung

Mak, Pak
Ajaran yang berujung tangisan
Kata "hati-hati" yang terus dilontarkan
Pasti terselip alasan yang tak bisa diutarakan
Mungkin agar aku tak bodoh di masa depan
Mungkin juga agar aku tak salah jalan

Sekarang
Kalian jauh dari pandangan
Bayangan pun tak lagi nampak dalam keseharian
Langkah kaki yang menuntun ke masa depan
Meninggalkan rumah kecil yang kini dirindukan


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun