Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Veto Rusia dan Tiongkok di Dewan Keamanan PBB

23 Maret 2024   06:28 Diperbarui: 25 Maret 2024   23:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rusia, Tiongkon dan Aljazair menetang resolusi gencatan senjara Dewan Kemanan PBB. Photo: Reuters: Mike Segar .

Jika ditelisik lebih dalam lagi maka resolusi Dewan keamanan ini semata mata hanya bertujuan untuk menyepakati gencatan senjata selama enam minggu dan hanya untuk bantuan kemanusiaan semata tapi tidak berdampak apapun pada penyelesaian konflik.

Veto yang dilakukan oleh Rusia dan Tiongkok ini menunjukkan bahwa kedua negara ini tidak ingin Dewan Keamanan PBB dipolitisasi oleh Amerika dan menganggap bahwa justru jika resolusi ini disepakati maka akan meberika lampu hijau bagi Israel untuk melancarkan operasi militer di Rafah. 

Jika hal ini terjadi maka akan membiarkan Israel berbuat semena mena dan sekaligus mengakibatkan seluruh Gaza dan seluruh penduduknya menghadapi kehancuran dan pengusiran yang akan mengakibatkan terjadinya tragedi kemanusiaan yang lebih besar lagi.

Oleh sebab itu Rusia dan Tiongkok menghendaki Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi alternatif yang berimbang untuk kepentingan kedua belah pihak yang sedang konflik, sayangnya resolusi alternatif ini ditentang oleh Amerika.

Sebagai gambaran sejak dilakukannya serangan darat Israel ke Gaza Utara kini jutaan pengungsi terkonsentrasi di wilayah Rafah di Gaza Selatan yang masih aman.

Namun jika serangan darat Israel dilakukan di wilayah ini maka akan berdampak sangat besar pada pengungsi. Dilain pihak Israel bersikeras bahwa serangan terhadap Rafah ini merupakan kunci untuk melemahkan kekuatan Hamas.

Konflik Israel dan Hamas ini teryata juga berdampak pada hubungan Israel dan Amerika yang dihiasi oleh ketegangan setelah presiden Amerika Joe Bidan menyatakan secara terbuka bahwa tindakan Israel di Gaza berlebihan dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.

Hal ini dapat dipahami karena keberpihakan Amerika Pada Israel ini merugikan karir politik Joe Biden yang sebentar lagi menghadapi pilpres menghadapi lawan lamnya Trump.

Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa konflik Israel dan Hamas ini telah menyebabkan jutaan penduduk terdampak dan mengalami kelaparan akibat tidak lancarnya bantuan kemanusiaan yang masuk ke kantong kantong pengungsi.

Jika hal ini dibiarkan tanpa solusi maka sudah dapat dipastikan akan menyebabkan tragedi kemanusiaan yang lebih besar lagi karena penduduk Gaza sudah mengalami kerawanan pangan yang akut.

Disisi lain dunia juga melihat kenyataan bahwa Amerika tidak akan pernah bertindak tegas pada Israel karena menganggap sebagai Israel sebagai negara penyeimbang kekuatan di kawasan Timur Tengah yang perlu didukung dan dilindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun