Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Di Balik Veto Rusia dan Tiongkok di Dewan Keamanan PBB

23 Maret 2024   06:28 Diperbarui: 25 Maret 2024   23:29 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rusia, Tiongkon dan Aljazair menetang resolusi gencatan senjara Dewan Kemanan PBB. Photo: Reuters: Mike Segar .

Situasi konflik Istrael dan Hamas di Gaza kini semakin memburuk dan tidak terkendali, apalagi kini Israel menyiapkan serangan besar besaran ke Rafah di Gaza Selatan untuk mengeliminasi kekuatan Hamas. Dunia kini sangat khawatir jika serangan Israel ini jadi dilaksanakan, maka tragedi kemanusiaan di Gaza akan semakin berdampak sistemik.

Oleh sebab itu dalam situasi yang serba rumit ini Dewan Keamanan PBB bersidang untuk mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Namun diluar perkiraan dunia Rusia dan Tiongkok melakukan veto sekaligus menentang resolusi ini.

Banyak yang bertanya tanya mengapa untuk resolusi yang bertujuan untuk kebaiakan ini ditentang oleh Rusia dan Tiongkok? Dalam memahami ini kita tentunya perlu menggali lebih dalam alasan mengapa kedua negara ini yang sudah lama berseteru dengan Amerika dan sekutunya ini mengambil tindakan ini.

Dunia kini menyadari bahwa salah satu faktor yang membuat konflik Israel dan Hamas ini semakin memburuk dan memakan korban jiwa yang sangat besar ini adalah lambannya reaksi Amerika dan sekutunya dalam mencari solusi konflik ini.

Konflik yang semula diperkirakan oleh Barat akan cepat berakhir seperti konflik yang pernah terjadi sebelumnya yang pernah terjadi diantara Istrael dan Hamas ini ternyata semakin tidak terkendali yang mengarah pada tragedi kemanusiaan.


Veto yang dilakukan oeh Rusia dan Tiongkok ini membuat Dewan Keamanan PBB gagal mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Veto ini tidak terlepas dari sikap kedua negara ini yang menginginkan bahwa penyelesaian konflik di Gaza ini tidak hanya dirancang sesuai dengan keinginan Amerika semata mata tapi seharusnya mengambil alternatif lainnya yang dirancang oleh negara negara bukan anggota Dewan keamanan PBB yang dinilainya lebih baik.

Veto Rusia dan Tiongkok ini sangat kental sekali dengan kainginan kedua negara ini untuk tidak menginginkan penyelesaian konflik ini sesuai dengan keinginan dan kepentingan Amerika semata karena di lapangan tampaknya Amerika dinilai tidak cukup tegas mengendalikan Israel.

Hal yang mendukung argumentasi ini adalah ternyata pada saat yang bersamaan dengan pelaksanaan siding Dewan Keamanan PBB ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tetap bertekad untuk mengirim pasukan untuk melakukan penyerangan ke kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung, dan akan melakukannya tanpa dukungan AS sekalipun jika diperlukan. Disamping itu Netanyahu mengatakan juga telah menyampaikan keinginannya ini kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa tidak ada cara lain untuk mengalahkan Hamas selain menyerang ke Rafah.

Artinya kalaupun resolusi Dewan keamanan ini disetujui oleh para anggotanya, maka Israel tidak akan tunduk pada resolusi ini, yang bermakna bahwa resolusi ini hanya terbatas pada pernyataan semata namun tidak akan berdampak besar pada penyelesaian konflik Israel dan Hamas di Gaza.

Jika ditelisik lebih dalam lagi maka resolusi Dewan keamanan ini semata mata hanya bertujuan untuk menyepakati gencatan senjata selama enam minggu dan hanya untuk bantuan kemanusiaan semata tapi tidak berdampak apapun pada penyelesaian konflik.

Veto yang dilakukan oleh Rusia dan Tiongkok ini menunjukkan bahwa kedua negara ini tidak ingin Dewan Keamanan PBB dipolitisasi oleh Amerika dan menganggap bahwa justru jika resolusi ini disepakati maka akan meberika lampu hijau bagi Israel untuk melancarkan operasi militer di Rafah. 

Jika hal ini terjadi maka akan membiarkan Israel berbuat semena mena dan sekaligus mengakibatkan seluruh Gaza dan seluruh penduduknya menghadapi kehancuran dan pengusiran yang akan mengakibatkan terjadinya tragedi kemanusiaan yang lebih besar lagi.

Oleh sebab itu Rusia dan Tiongkok menghendaki Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi alternatif yang berimbang untuk kepentingan kedua belah pihak yang sedang konflik, sayangnya resolusi alternatif ini ditentang oleh Amerika.

Sebagai gambaran sejak dilakukannya serangan darat Israel ke Gaza Utara kini jutaan pengungsi terkonsentrasi di wilayah Rafah di Gaza Selatan yang masih aman.

Namun jika serangan darat Israel dilakukan di wilayah ini maka akan berdampak sangat besar pada pengungsi. Dilain pihak Israel bersikeras bahwa serangan terhadap Rafah ini merupakan kunci untuk melemahkan kekuatan Hamas.

Konflik Israel dan Hamas ini teryata juga berdampak pada hubungan Israel dan Amerika yang dihiasi oleh ketegangan setelah presiden Amerika Joe Bidan menyatakan secara terbuka bahwa tindakan Israel di Gaza berlebihan dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.

Hal ini dapat dipahami karena keberpihakan Amerika Pada Israel ini merugikan karir politik Joe Biden yang sebentar lagi menghadapi pilpres menghadapi lawan lamnya Trump.

Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa konflik Israel dan Hamas ini telah menyebabkan jutaan penduduk terdampak dan mengalami kelaparan akibat tidak lancarnya bantuan kemanusiaan yang masuk ke kantong kantong pengungsi.

Jika hal ini dibiarkan tanpa solusi maka sudah dapat dipastikan akan menyebabkan tragedi kemanusiaan yang lebih besar lagi karena penduduk Gaza sudah mengalami kerawanan pangan yang akut.

Disisi lain dunia juga melihat kenyataan bahwa Amerika tidak akan pernah bertindak tegas pada Israel karena menganggap sebagai Israel sebagai negara penyeimbang kekuatan di kawasan Timur Tengah yang perlu didukung dan dilindungi.

Dengan latar belakang seperti ini maka dapat difahami mengapa Rusia dan Tiongkok melakukan veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun