Hal yang lebih menarik ternyata stress ringan yang dialami oleh ibu hamil dalam menjalankan kesehariannya akan menghasilkan bayi yang lebih terampil dan lebih berkembang pada usia 2 tahun jika dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan oleh seorang ibu yang selama kehamilannya lebih santai dan tanpa mengalami stress.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang tetap aktif olahraga atau olahraga ringan selama usia paruh baya dan lanjut usia ternyata  kurang rentan terhadap penurunan otot.
Olah raga rutin tidak hanya membuat otot stress ringan, namun juga akan melatih sistem syaraf pusat dan cara berpikir kita.
Ketika otat mengalami kontraksi, maka otot akan mengirim sinyal ke neuron motoril, sel sel  otot yang mengontrol pergerakan dan juga menjaga agar sistem neoron tetap aktif dan berfungsi secara efisien.
Peningkatan aliran darah ini akan membantu menghilangkan "protein tau" dari otak dan cairan  serebrospinal yang sudah dibuktikan erat hubungannya dengan penyakit Alzheimer.
Kontraksi otot juga sudah dibuktikan secara ilmiah akan merangsang neuron untuk menghasilkan bahan kimia yang dikenal dengan faktor neurotropik yang berfungsi melindungi sel sel otak.
Dengan bertambahnya usia secara alami otak akan mengalami penyusutan yang akan berdampak pada daya ingat kita.Â
Penyusutan otak ini dimulai  ketika orang memasuki usia 40 tahun dengan kecepatan 5% dalam setiap 10 tahun dan kecepatannya akan semakin  meningkat setelah mencapai usia 70 tahun.
Laju penyusutan otak ini dapat diperlambat dengan melakukan  olah raga secara teratur seperti misalnya jalan cepat, berlari, berenang dan bersepeda.  Hal ini terkait erat hubungannya dengan terpompanya darah keseluruh tubuh.
Olah sebab itu stress fisik ringan dengan cara melatih otot kita secara teratur merupakan kunci untuk memasuki hidup yang lebih sehat di hari tua. Agar kesimbangan tubuh dapat terus dijaga maka otot perlu dirangsang agar masa otot selalu terjaga.
Studi juga menunjukkan bahwa orang yang tetap aktif melalui olahraga atau olahraga ringan selama usia paruh baya dan lanjut usia juga kurang rentan terhadap penurunan otot.